Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (LP UMKM), akan menggelar acara panen raya sayur sehat di Pengalengan, Kabupaten Bandung.
Inisiasi ini ditindaklanjuti dalam pertemuan antara Pengurus Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Pusat, LP UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat, dan MPM PWM Jawa Barat.
Ketua Jatam Pusat Hadi Sutrisno menjelaskan Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan ekosistem pertanian ramah lingkungan dengan memberikan pendampingan kepada petani dari hulu hingga hilir. "Acara ini bertujuan memberikan kepastian kepada konsumen untuk mengonsumsi sayur-sayuran sehat tanpa kandungan kimia," terang Hadi.
Sekretaris LP UMKM Jabar, Acep Rohan, menekankan pentingnya kolaborasi antara MPM dan LP UMKM. Menurutnya, MPM fokus pada pemberdayaan masyarakat di hulu, sedangkan LP UMKM menangani pemasaran di hilir. "Komitmen ini harus tetap terjadi karena penguasaan di hulu harus selesai sampai penguasaan di hilir," ujar Acep.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan kualitas produk dari hulu sampai hilir, dengan LP UMKM mengelola branding dan pemasaran sayur sehat yang memiliki kadar pestisida kurang dari 20 WP dan tidak dirangsang dengan pupuk kimia. Acep menjelaskan bahwa strategi pemasaran akan fokus pada tiga segmen: pemasaran prioritas dari produsen ke konsumen, kerjasama dengan jaringan toko seperti Superindo, dan pasar tradisional, dengan tetap menjaga kualitas sayur yang sehat dan bebas kimia.
Wakil Ketua PWM Jabar Usep Sudrajat menambahkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberdayakan petani di Jawa Barat agar mampu memproduksi sayuran berkualitas tinggi dan sehat. "Kami ingin membentuk jamaah tani di setiap kabupaten dan memberikan pelatihan tentang metode pertanian yang baik dan ramah lingkungan," ungkap Usep.
Ia juga berharap, dengan sosialisasi ini, para petani Muhammadiyah dapat menghasilkan produk pertanian yang sehat dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Lebih lanjut, Usep mengungkapkan bahwa MPM Muhammadiyah Jawa Barat akan memberikan pelatihan tentang metode tumpang sari untuk menjaga stabilitas harga sayur yang sering berfluktuasi. "Metode ini diharapkan dapat membantu petani tetap eksis dan mengurangi kerugian dalam bisnis pertanian mereka," jelasnya.
MPM juga berencana memperluas kerjasama dengan amal usaha Muhammadiyah seperti rumah sakit, sekolah, dan universitas, untuk menggunakan produk-produk pertanian hasil dari jamaah tani Muhammadiyah.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, MPM dan LP UMKM Muhammadiyah akan membina petani agar mereka dapat mengembangkan usaha pertanian yang berkelanjutan dan menguntungkan. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani Muhammadiyah dan menjawab tantangan krisis pangan dengan menyediakan produk pertanian yang berkualitas dan sehat.
Gebyar panen raya sayur sehat ini diharapkan menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertanian ramah lingkungan dan memperkuat sinergi antara MPM dan LP UMKM dalam memajukan sektor pertanian di Jawa Barat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi yang baik dapat menghasilkan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.