Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah komitmen upayakan naikan kelas ekonomi kelompok difabel melalui pelatihan beternak ayam petelur fungsional pada Sabtu (20/1).
,SLEMAN -- MajelisArni Surwanti, Anggota Bidang 3T dan Komunitas Khusus MPM PP Muhammaidyah menyampaikan, budidaya ayam petelur memiliki peluang besar dalam pasar. Dia menekankan, ternak ayam lebih mudah dijalankan oleh kelompok difabel yang memiliki perbedaan kemampuan. "Budidaya ayam petelur memberikan peluang besar dalam pasar. Ini adalah peluang bagi para difabel untuk terlibat dalam usaha yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan," ucapnya. Arni menambahkan, acara yang digelar di Eduwisata PPDI DI. Yogyakarta ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi difabel melalui pengembangan keterampilan di bidang peternakan.Â
Sementara itu, Arya Khoirul Hammam, Anggota Bidang Pertanian MPM PP Muhammadiyah menyoroti potensi besar dalam bisnis telur ayam, khususnya dengan konsep "Telur Ayam Bahagia". Telur ini tidak hanya menawarkan lebih banyak nutrisi dibandingkan telur ayam biasa, tetapi juga telah terbukti memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. "Dalam sebuah penelitian di Bantul terhadap 200 Ibu Hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis dan menerima Telur Ayam Bahagia, hasil menunjukkan bahwa setelah mengonsumsi telur tersebut selama 42 hari, mereka berhasil melepaskan diri dari Kekurangan Energi Kronis." tuturnya.
Kolaborasi yang dilakukan oleh MPM dengan Telur Ayam Bahagia tidak hanya memikat hati para konsumen di pasaran dengan beragam kelebihannya, tetapi juga membuka peluang bagi penyandang difabel dalam dunia produsen.Â
Dengan kualitas unggul yang dimiliki oleh produk ini, para produsen penyandang difabel dapat bersaing secara seimbang dengan produsen lainnya. Inklusi mereka dalam industri telur ini tidak hanya menjadi langkah progresif, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas ekonomi mereka secara signifikan.
Acara ini merupakan langkah konkrit awal Majelis Pemberdayaan Masyarakat dalam meningkatkan kualitas ekonomi kelompok difabel. Selain itu, kolaborasi ini diharapkan para difabel dapat memperoleh keterampilan baru dan kesempatan ekonomi yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H