Mohon tunggu...
I DEWA PUTU PUJA
I DEWA PUTU PUJA Mohon Tunggu... Dosen - Freelancer

Saya akan membagikan informasi menarik untuk kalian para pembaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Bangunan Lawang Sewu oleh Iwan Bomba

4 April 2023   12:25 Diperbarui: 4 April 2023   12:32 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sobat iwan bomba pernahkah berkunjung ke Kota Semarang? tidak lengkap kalau kalian belum sempat berkunjung disalah satu bangunan bersejarah yaitu Lawang Sewu.  Lawang Sewu adalah salah satu bangunan bersejarah yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Bangunan ini merupakan salah satu ikon dari kota Semarang dan menjadi objek wisata yang cukup populer di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Nama Lawang Sewu sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya "Seribu Pintu", hal ini disebabkan oleh jumlah pintu yang terdapat pada bangunan ini.

Lawang Sewu awalnya dibangun pada tahun 1904 oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai kantor pusat perusahaan kereta api Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Bangunan ini dirancang oleh arsitek Belanda, C. Citroen, dengan gaya arsitektur neoklasik yang populer pada masa itu. Lawang Sewu memiliki luas sekitar 35.000 meter persegi dengan jumlah pintu sebanyak 928 buah.

Selain sebagai kantor pusat NIS, Lawang Sewu juga pernah digunakan sebagai markas tentara Jepang pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Selama periode tersebut, Lawang Sewu menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Setelah kemerdekaan Indonesia, bangunan ini menjadi kantor pusat PTT (Pos, Telepon, dan Telegraf) dan kemudian berubah menjadi kantor pusat Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Pada tahun 2009, Lawang Sewu dibuka sebagai objek wisata dengan menawarkan berbagai atraksi menarik. Selain menikmati arsitektur bangunan yang indah, pengunjung dapat menikmati berbagai atraksi yang menarik seperti jelajah malam di dalam bangunan yang cukup menegangkan dan juga tur sejarah untuk mempelajari berbagai cerita menarik di balik Lawang Sewu.

Namun, Lawang Sewu juga memiliki cerita misterius di dalamnya. Konon katanya, bangunan ini dihuni oleh hantu yang seringkali membuat pengunjung merasa tidak nyaman. Beberapa orang bahkan mengaku pernah melihat penampakan sosok-sosok misterius di dalam bangunan ini.

Di samping cerita misterius yang melekat pada Lawang Sewu, bangunan ini tetap menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik di kota Semarang. Dengan sejarahnya yang kaya dan arsitektur yang indah, Lawang Sewu adalah tempat yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang berkunjung ke Semarang.

Ada beberapa area yang dapat dijelajahi oleh pengunjung di Lawang Sewu. Pertama, terdapat area eksterior yang berada di luar bangunan, di mana pengunjung dapat menikmati pemandangan bangunan Lawang Sewu yang megah. Selain itu, di area ini juga terdapat patung kuda sebagai simbol transportasi di masa lalu.

Kemudian, pengunjung dapat masuk ke dalam bangunan dan menjelajahi area indoor. Di sini, terdapat banyak ruangan yang pernah digunakan sebagai kantor dan ruang rapat di masa lalu. Pengunjung juga dapat mengunjungi ruangan yang digunakan sebagai ruang penyiksaan pada masa pendudukan Jepang, yang dikenal dengan nama "Ruangan Densus 88".

Selain itu sobat Iwan Bomba, pengunjung juga dapat mengikuti tur sejarah yang diadakan di Lawang Sewu. Tur ini memungkinkan pengunjung untuk mempelajari sejarah dan cerita-cerita menarik di balik Lawang Sewu, termasuk kisah-kisah misterius yang melekat pada bangunan ini.

Salah satu atraksi menarik yang ditawarkan oleh Lawang Sewu adalah jelajah malam. Pengunjung dapat mengikuti jelajah malam yang menegangkan di dalam bangunan, di mana pengunjung akan diajak untuk berkeliling di dalam bangunan yang gelap hanya dengan membawa senter. Di sini, pengunjung akan merasakan sensasi yang berbeda ketika berada di dalam bangunan yang megah namun juga misterius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun