Mohon tunggu...
Sandika Wandara
Sandika Wandara Mohon Tunggu... Jurnalis - Aktivis, Penulis dan Wiraswasta

Sosok Penulis dari kalangan Mahasiswa sangat di impikan oleh pemimpin bangsa. bangkit dan bergerak menuju Indonesia Emas 2045.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Semangat Kartika Eka Paksi: Inspirasi untuk Generasi Penerus

15 Desember 2024   21:27 Diperbarui: 15 Desember 2024   21:27 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat pejuang | sumber: Twibbom @aidil_fan

Di tengah senyapnya malam pada Desa Ambarawa, bunyi derap langkah pasukan menggema.Tentara & masyarakat bersatu, memikul asa yg sama kemerdekaan. Pada 15 Desember 1945, pertempuran akbar  terjadi. Sejarah mencatat keberanian mereka yg mengusir tentara sekutu, sebuah kemenangan yang lahir berdasarkan persatuan dan kegigihan. Momen inilah yg lalu dikenang menjadi Hari Juang Kartika, simbol usaha Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat pada menjaga kehormatan bangsa.


Kartika Eka Paksi, sebuah nama penuh makna, sebagai bukti diri yg inheren dalam Tentara Nasional Indonesia AD. Dalam lambangnya, terlihat burung elang yg gagah, membawa pedang dan perisai. Elang itu seolah mengepakkan sayapnya menggunakan teguh, melambangkan kekuatan, ketangguhan, dan kesetiaan. Di bawah panji ini, Tentara Nasional Indonesia AD tidak hanya berdiri menjadi penjaga kedaulatan, namun pula menjadi pelindung masyarakat yg senantiasa hadir pada senang dan duka.

Bagi generasi muda, semangat Kartika Eka Paksi merupakan ilham yg tidak pernah pudar. Seperti burung elang yg terbang tinggi pada angkasa, generasi penerus bangsa wajib  belajar menjelajahi cakrawala, membawa keberanian pada setiap langkah, dan permanen setia dalam nilai-nilai luhur bangsa. Perjuangan bukan lagi pada medan perang, namun pada tengah tantangan globalisasi yg semakin kompleks.

Cobalah bayangkan seseorang prajurit belia yg baru menginjakkan kakinya pada medan pengabdian. Seragam hijau yg beliau kenakan bukan sekadar pakaian, melainkan simbol tanggung jawab akbar .Ia menyadari bahwa tugasnya melampaui sekadar menjaga perbatasan. Di pelosok negeri, beliau menciptakan jembatan yg menghubungkan desa-desa terpencil.Di tengah bencana, beliau sigap menolong masyarakat yang membutuhkan. Keringatnya merupakan bukti konkret pengabdian  tanpa pamrih, sebagaimana yg sudah diwariskan sang para pejuang terdahulu.

Generasi belia pada masa sekarang   mempunyai tantangan yg berbeda, namun semangat yang sama permanen dibutuhkan. Dunia yg serba cepat menuntut keberanian buat melangkah keluar berdasarkan zona nyaman, ketangguhan pada menghadapi kegagalan dan solidaritas buat saling mendukung. Dalam nilai-nilai inilah semangat Kartika Eka Paksi hayati & terus sebagai warisan.

Hari ini, saat kita mengenang Hari Juang Kartika, biarlah semangat itu sebagai pemandu kita. Seperti elang yg membumbung tinggi menggunakan kepak sayapnya yg kokoh, ayo kita jadikan keberanian, pengabdian dan solidaritas menjadi bekal buat melangkah menuju masa depan. Semangat Kartika Eka Paksi merupakan cerita mengenai kita semua, mengenai sebuah bangsa yg tidak pernah lelah memperjuangkan kebaikan & asa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun