Mohon tunggu...
KABAR GMNISULBAR
KABAR GMNISULBAR Mohon Tunggu... Lainnya - Media Aspirasi dan Pemberitaan GMNI se-Sulbar

Pejuang Pemikir - Pemikir Pejuang

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

GMNI Sulbar Sebut Perubahan Nama Bandara Tampa Padang Bukan Prioritas

31 Januari 2022   20:34 Diperbarui: 31 Januari 2022   20:42 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mamuju, - Beredarnya isu terkait dengan perubahan nama Bandar Udara (Bandara) Tampa Padang menjadi Bandar Udara Agung Hajjah Andi Depu Tampa Padang, dinilai Ketua DPD GMNI Sulbar bukanlah hal prioritas.

Hal tersebut, terkuak dalam rapat di Rujab Sekprov Sulbar, yang dipimipin oleh Muhammad Idris Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulbar, Senin (31/1/2022).

Meski belum disahkan, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sulawesi Barat, Baharuddin Bayu ikut memberikan komentar.

Menurut Baharuddin Bayu, perubahan Bandara Tampa Padang itu tidaklah masalah, karena upaya itu merupakan bagian dari menghargai pahlawan, termasuk sosok pahlawan Andi Depu. Hanya saja, kata Baharuddin Bayu dinilai waktunya kurang tepat.

"Tidak masalah perubahan nama Bandara Tampa Padang, hanya saja waktunya belum tepat ada ada persoalan lain yang mesti diperhatikan oleh pemerintah," pungkas Bayu yang juga aktivitas mahasiswa di Mamuju.

Lebih lanjut, pemuda yang juga biasa disapa bung Bayu itu, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat agar memperhatikan carut-marutnya pembebasan lahan yang ada di area Bandara, bukan malah memaksakan perubahan nama Bandara yang sifatnya terlalu politis.

"Yang mesti diperhatikan pemerintah adalah carut-marutnya pembebasan lahan di area Bandara, pemukiman warga yang selalu banjir ketika terjadi hujan harusnya menjadi perhatian khusus, bukan malah memaksakan perubahan nama Bandara yang sifatnya terlalu politis," tegas Bayu.

Sejak 2018, Pemerintah setempat memberikan janji kepada masyarakat untuk pembebasan lahan di area Bandara itu, namun sampai hari ini tidak ada sama sekali tanda-tandanya.

"Masyarakat setiap tahunnya hanya di janji-janji, sejak 2018 lalu Pemerintah ingin membebaskan lahan Bandara itu, tapi sampai hari ini hanya janji manis yang diberikan, belum lagi kebobrokan Birokrasi yang menangani. Harusnya itu yang diprioritaskan, bukan malah membuat kegaduhan," pungkas bung Bayu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun