SURAKARTA, KABAR DARI SENJA- Ginda Ferachtriawan pengusaha sekaligus anggota DPRD Kota Surakarta menuturkan anak muda memiliki keterlibatan yang penting dalam dunia politik hal tersebut tak terlepas dari anak muda yang memiliki pola pikir yang terbuka atau open minded tentang dunia politik.Â
Hal itu disampaikanya saat mengisi talkshow yang diinisasi Dosen Jurnalistik Sastra Indonesia UNS Farida Trisnaningtyas dengan tema "Anak Muda Melek Politik", di ruang seminar FIB UNS, Jumat (19/04/2024).Â
Ginda juga menyinggung tentang aktivitas demo yang dianggap kurang efektif. Ketua Panita Pelaksana Persis Solo ini juga menyampaikan selain dia sering mendapati demo yang normatif, dia juga kerap mendapati demo yang anarkis.Â
"Hampir semua demo saya hadiri, mulai dari demo yang normatif sampai dengan demo yang anarkis. Saya sudah bisa tahu kapan demo itu akan anarkis," tutur anggota DPRD Kota Surakarta tersebut.
Dia juga menyoroti aktivitas demo yang sering kali bersifat satu arah. Partisipan demo cenderung menuntut agar keinginan mereka terpenuhi. Sedangkan para anggota dewan hanya terpaku untuk mendengarkan, terlebih pedemo kerap kali menyuarakan caci maki dan kalimat-kalimat yang cenderung tidak pantas. Ginda mengaku tidak masalah menerima caci maki. Akan tetapi, ada para anggota dewan yang berusia lanjut tidak sepatutnya mendapatkan caci maki.Â
"Terkadang dalam kegiatan demo-demo hanya dilakukan komunikasi satu arah, semua mahasiswa akan menyampaikan orasi, yang orasi bisa sampai 10 anak, masing-masing orasi lima menit, paling tidak satu jam. Kami hanya menungu orasi, namun giliran kita disuruh maju kita hanya dimintai tanda tangan untuk menyepakati apa yang diinginkan," imbuhnya.Â
Politikus yang juga pengusaha PT Becom Solo itu mengutarakan ketika berbicara tentang politik penting untuk memperhatikan koordinasi. Dia menambahkan politik tidak akan berjalan dengan maksimal dan ideal bilamana belum ada keterlibatan semua unsur. Dia juga menekankan pentingnya sosok politikus yang memiliki integritas dan kompetensi. Tak dapat dipungkiri, menurutnya jika saat ini banyak politikus yang hanya melibatkan kekuatan uang dan popularitas.Â
Terkait aspirasi dari generasi muda yang belum ditanggapi secara maksimal, dia menyebut penting bagi Indonesia mempunyai pondasi generasi solid yang bisa memandang masalah dengan jelas serta menerima apa yang mustahil untuk diubah.Â
"Dari sisi sini salah, di satu sisi ada pembenaran ini yang tidak kita inginkan, kita sedang mencari generasi penerus yang betul-betul solid dalam segala lini, melihat semuanya dengan kejelasan," ungkap Ginda.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H