Seperti yang di kutip Kantor berita Malaysia Bernama melaporkan, Senin (18/6), informasi ini dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal Kamar Dagang dan Industri Malaysia Syed Hussein al-Habsyi. Khusus untuk kasus MAS, dia meminta direksi dan karyawan berdialog mencari jalan keluar terbaik mengatasi kebangkrutan. "Dialog terbuka antara karyawan dan manajemen harus segera dilakukan," ujar Syed Hussein.
Sumber Bernama, pengamat investasi di salah satu bank terbesar Malaysia, memberi bocoran kebangkrutan MAS dan Proton. Kedua perusahaan terkemuka itu sekarang mampu bertahan hanya karena sokongan subsidi pemerintah. "Tapi sulit melakukan swastanisasi dua perusahaan itu karena ada gengsi negara dan pelayanan publik dipertaruhkan saat ini," ujar sumber itu.
Nasib Proton sebelas dua belas, ketika dua tahun lalu pernah rugi hingga 61 juta ringgit. Kini pabrik mobil nasional didirikan pada 1983 ini telah diakuisisi oleh Badan Penyehatan khusus DRB Hicom Bhd
Sumber Kutipan: http://www.bsukses.com/2015/02/kasihan-maskapai-terbesar-malaysia.html#ixzz3RTsJDNPv
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H