Mohon tunggu...
Kabar Bali
Kabar Bali Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kolaborasi yang Baik Penting untuk Ciptakan Kesejahteraan Masyarakat

16 Mei 2018   09:48 Diperbarui: 16 Mei 2018   09:59 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tjokorda Raka Kerthyasa atau lebih akrab di sapa Cok Ibah merupakan calon bupati kabupaten Gianyar pada tahun 2018 ini. Berpasangan dengan Pande Istri Maharani atau Gek Rani, Cok Ibah tergabung dalam paket Kerthamaha nomor Urut 1. 

Kolaborasi Cok Ibah yang di usung partai Golkar dan Gek Rani yang di usung partai Demokrat tentunya di harapkan dapat menjadi perpaduan yang baik untuk menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat di kabupaten Gianyar. 

Cok Ibah yang memiliki latar belakang sebagai mantan anggota legislatif di tingkat kabupaten dan provinsi akan sangat ideal berpasangan dengan Gek Rani yang memiliki background sebagai seorang pengusaha di bidang pariwisata dan memiliki pengalaman yang sangat mumpuni pada bidang ekonomi kreatif dan Usaha Kecil Menengah (UKM) atau Micro Finance.

Cok Ibah menuturkan bahwa Sebenarnya semua partai sudah lolos klarifikasi, termasuk partai yang mengusungnya memiliki idealisme yang hampir mirip satu sama lain. Tapi secara nasional semua visi misi, AD/ART nya semua bagus jadi tinggal orang partai yang melakoninya harus dengan cara yang baik. 

Pada akhirnya, karena dari  sistem demokrasi memang kekuasaanlah yang dicari, untuk apa ? untuk mengimplementasikan idealis yang sebenarnya. Cok Ibah juga menerangkan bahwa idealis yang di maksud ialah  idealis yang berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika  serta tidak bertentangan dengan aturan-aturan yang ada.

Tugas dari pemimpin terpilih nantinya ialah membuat sistem, karena menurut Cok Ibah saat ini antara legislatif dan eksekutif ibarat otak dan hati. Eksekutif bisa di ibaratkan seperti otak , karena pimpinan cenderung menjadi seorang pemikir dan pengesekusi.  Sedangkan aturan-aturan dibuat oleh DPR selaku legislatif. Terdapat 2 jenis aturan yang di buat oleh DPR, yaitu aturan yang di buat berdasarkan Inisiatif DPR atau aturan yang di buat berdasarkan pengajuan dari eksekutif sendiri.

"Gak kalah pentingnya juga hati ini bagi organ tubuh, kalo hati rusak sampai kepala pun kacau ini. Tapi kalau sedikit mereng otak masih bisa kerja yaa, berjalan. Nah ini perlu kolaborasi, makanya antara eksekutif dan legislatif ini betul-betul seperti suami istri untuk mempunyai visi yang sama di dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat." pungkas  Cok Ibah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun