Sejak tahun 1976 di saat Cok Ibah yang merupakan calon bupati Gianyar nomor urut 1 menamatkan pendidikannya, Cok Ibah turut aktif dalam mengurus Museum Puri Lukisan Ubud dengan menjadi direktur museum. Bahkan saat Cok Ibah bertolak ke Australia untuk melanjutkan pendidikannya di salah satu Institut Seni Rupa di Australia, Cok Ibah masih berperan sebagai direktur museum Puri Lukisan Ubud .
Sebagai seorang Seniman dan Budayawan daerah Bali yang berasal dari Ubud, Cok Ibah  memiliki pengalaman yang menarik saat disinggung tentang kecintaannya pada museum.Â
Cok Ibah menuturkan bahwa keberadaan museum saat ini sangat penting sebagai sarana wisata serta media edukasi bagi seluruh lapisan masyarakat. Karena menetap di Australia selama beberapa tahun, Cok Ibah tidak lantas mengubur kecintaannya terhadap aktifitas pelestarian musem. Bahkan di museum Australia, Cok Ibah sempat menjadi volunteer sebagai Conservator Collection. "Saya bagi waktu juga. 2 x seminggu saya  jadi volunteer di Australian museum  sebagai conservator collection Indonesian and Asian" imbuhnya.Â
Cok Ibah juga menuturkan bahwa koleksi peninggalan karya seni dan kebudayaan milik Bali di museum tersebut sangat luar biasa. "Luar biasa koleksi bali disana ya, kita lihat kain-kain yang lama-lama, yang robek-robek gimana caranya nyambungin  lagi.Â
Jadi secara konservasi pun saya banyak belajar disana, banyak mendapat ikut seminar-seminar permuseuman, termasuk memperjuangkan world heritage subak itu juga, Â termasuk Indonesia pusaka, pembentukan organisasinya. Dan itu yang menjadi bagian yang masih saya ingat, sebenarnya masih banyak lagi kegiatan-kegiatan menyangkut budaya." tutur Cok Ibah yang dengan semangat menerangkan pengalamannya dahulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H