Namanya Tatong Bara. Dia adalah kader perempuan Partai Amanat Nasional di Sulawesi Utara. Lima tahun yang lalu, dia maju bersama Djelantik Mokodompit (Golkar) dan menjabat sebagai wakil walikota-nya Djelantik. Kemudian bulan Juni kemarin, maju sebagai calon walikota Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, dengan kemenangan mutlak 54% lebih melawan incumbent, Djelantik yang diusung Golkar dan PDIP. Djelantik hanya memperoleh 32& suara saja. Sisa suara yang lain diraih oleh dua kandidat lainnya.
Ini adalah kabar baik dari Partai Amanat Nasional. Inilah untuk pertama kalinya kader perempuan PAN memimpin suatu daerah yang relatif majemuk secara agama, etnis, dan secara trah keluarga. Menangnya pun tidak sekedar menang tipis seperti yang terjadi di kota Bogor, tetapi betul-betul mutlak, dan hanya diusung secara tunggal oleh PAN.
Partai yang berlambang matahari ini betul-betul bersinar dari timur. Kota Kotamobagu, sebuah daerah hasil pemekaran dari kabupaten Bolaang Mongondow beberapa tahun yang lalu, akan dipimpin oleh Tatong Bara selama lima tahun ke depan. Di Kota Kotamobagu ini, Tatong Bara memang sosok perempuan yang dikenal oleh warga yang komitmennya kuat untuk pembangunan daerahnya.
Pertarungan politik antara Tatong Bara (PAN) dan Djelantik (Golkar) di Kota Kotamobagu di pilkada lalu rupanya sangat membekas di antara warga. Hingga ketika pelantikan Tatong sebagai walikota yang baru siang ini, warga yang memenuhi ruangan sidang DPRD Kota Kotamobagu terbawa emosi. Tiap kali nama Tatong disebut oleh pembawa acara di Dewan, sontak warga memberikan yel-yel dukungan. Djelantik yang turut hadir pun tenggelam oleh euphoria para pendukung Tatong Bara.
Yang jelas, terlepas dari bunga-bunga politik dan euphoria itu tadi, tugas paling mendesak bagi Tatong Bara selaku walikota yang baru adalah merubah kemenangannya menjadi kesejahteraan bagi warganya. Prioritas pertama adalah penataan pasar rakyat yang lebih nyaman dan mudah diakses oleh warga. Yang kedua adalah ketersediaan listrik di kota paling ujung propinsi Sulawesi Utara ini.
Tantangan yang harus dihadapi oleh Tatong Bara adalah kemungkinan diloloskannya Kabupaten Bolaang Mongondow sebagai daerah pemekaran baru. Sangat tidak mustahil bahwa Bolaang Mongondow akan menjadi propinsi baru, lepas dari Sulawesi Utara yang dipimpin Gubernur Sinjo Sarundajang.
Pengajuan Bolaang Mongondow sebagai propinsi baru ini tampaknya akan lolos di tingkat DPR. Jika ini lolos, maka Kota Kotamobagu yang dipimpin Tatong Bara sangat kuat akan menjadi pusat ibu kota propinsi baru ini sehingga seluruh pelayanan publik sebagai kota dan ibu kota harus betul-betul memuaskan.
Selamat kepada ibu Tatong Bara!
