Kelinci Menyambut Pagi Ini adalah sepenggal unek-unek saya selama hampir 5 tahun terakhir ini bersama berdiskusi dan mendengar kabar tentang nasib pemelihara atau peternak kelinci pemula. Ada banyak yang saya dapatkan, baik ilmu, hikmah, maupun juga sesuatu yang tragis. Beberapa hal yang penting itu saya sampaikan secara ringkas berikut ini. Maklum tidak pinter menulis….:) 1. Kelinci memang murah. Setiap orang yang kepingin bisa membeli. Sayangnya karena kemampuan membeli tersebut secara tidar sadar para pemula melangkah ke jalan sesat. Seolah-olah dengan kemampuan uangnya dan sedikit pengertian terhadap kelinci masalah selesai. Akibatnya setiapkali membeli biasanya mati. kalaupun bertahan hidup juga dalam kondisi tidak sehat, itu bisa dilihat dari kegagalan dalam perkawinan, kelahiran, dan juga menyusui. 2. Menganggap merawat kelinci mudah. Para pemula punya pikiran sederhana, yang sebenarnya menyepelekan. Hanya belajar sepatah dua patah kata langsung membeli. Ini adalah sesuatu yang sesat. Kita harus tahu kelinci adalah makhluk hidup yang khas sehingga mesti butuh pengetahuan mendalam supaya bisa hidup secara baik dan bahagia. Akibat minimnya pengetahuan inilah saat ada kejadian sakit kebingungan. Parahnya lagi seolah-olah penyakit kelinci dianggap selesai dengan sekedar bertanya apa sebab dan apa obatnya. padahal kita tahu setiap makhluk hidup pasti memiliki kompleksitas persoalan dibalik sakit. Itulah kenapa tetap saja kelinci banyak yang mati karena gagal mendeteksi persoalan penyakit. Masalah mudah seperti kembung, mencret, scebis misalnya, selalu menjadi pembicaraan utama para pemula. Padahal jika memang mau serius menyelamatkan kelinci, sebelum membeli kelinci seharusnya memahami dulu hal ini. 3. Murahnya kelinci menjadikan orang mudah membeli, anehnya para pemula sering pelit untuk membiayai dirinya dalam mendapatkan ilmu. Misalnya dalam hal studi banding, mestinya butuh waktu yang cukup, misalnya beberapakali datang ke peternak yang sudah mampu beternak. Tidak akan cukup sekali dan harus melihat perawatan sejak pagi, sore dan malam supaya tahu situasi hidup kelinci. Lalu soal bacaan. Sangat jarang pemula membaca buku dalam jumlah banyak. kalaupun mau baca hanya satu buku, itupun buku tipis yang tidak menjawab persoalan mendasar. Kalaupun sudah ada bacaan di internet biasanya juga malas memperhatikan satu persatu poin perawatan kelinci secara detail dan mendalam. Semua dilakukan secara serampangan. Inilah yang mengakibatkan banyak kegagalan.
(faisal reza,-peternak fezrabbit Bogor)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H