Mohon tunggu...
Kabar Kelinci
Kabar Kelinci Mohon Tunggu... -

Kabar Kelinci Indonesia adalah situs pengetahuan dan informasi Kelinci. Hadir untuk menjadi solusi wirausaha bagi orang-orang kreatif yang ingin meningkatkan pendapatan ekonomi, pemberdayaan, peningkatan gizi dan penciptaan lapangan kerja baru. Sebagai media yang sudah berjalan, rasanya Kompasiana adalah pilihan awak redaksi Kabar Kelinci Indonesia sebagai cara interaktif yang lain. http://kelinci.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Beberapa Prinsip Kandang Kelinci

17 Maret 2010   04:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:22 15283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelinci memiliki habibat hewan liar yang gemar bergerak di alam lepas. Sekalipun kelinci domestik sejak lahir tidak memiliki ikatan dengan padang luas, tetapi dari sisi habitat tetap memiliki naluri untuk bebas. Oleh karena itu kandang yang lebar akan lebih baik dibanding kandang sempit. Ukuran kandang mula-mula ditetapkan dengan  melihat besar-kecilnya kelinci. Kelinci kerdil sedikit berbeda dengan kelinci mini (dwarf), kelinci mini agak berbeda dengan kelinci sedang, dan kelinci sedang pasti jauh berbeda dengan kelinci besar. Ukuran kandang baterai minimal 4 x lipat dari badan kelinci, dan akan lebih baik jika lebih luas. Kandang untuk betina tentu harus lebih besar dengan kandang kelinci jantan karena pada masa kehamilan kelinci betina butuh olahraga, Pada masa menyusui tempatnya dikurangi untuk kotak sarang, dan pada masa pembesaran kelinci sampai 2 bulan anak-anak butuh tempat yang lebih besar. Ukuran 1 x 1,5 meter untuk kelinci sedang dengan anak 6-8 ekor cukup baik. Ukuran 1,5 x 1,5 akan lebih baik. Jarak lantai kandang (tempat kotoran) dengan alas kandang minimal 0,5 meter (setengah meter) sebab kotoran(feses dan kencing) kelinci sangat menyenggat dan hidung kelinci sangat tajam. Kelinci tidak suka dengan bau kotoran. Ini bisa kita lihat dari alam lepas di mana ia akan selalu meninggalkan kotoran,-kecuali kotoran lunak (caesotroph). Selain itu kandang yang sumpek dengan kotoran menumpuk akan mudah mengembangkan penyakit. Pada peralihan musim kelembabapan yang bergerak ekstrem sering menimbulkan masalah; seperti pasteurella multocida (dengan gejala sesak nafas, radang paru, rinitis, dll). Alas kandang untuk kaki kelinci mesti kokoh dan kerenggangan ideal.  Jangan sampai membuat kaki kelinci terjepit dan juga sampai sampai banyak mengakibatkan kotoran lunak (caesotroph) jatuh. Kalau caesotroph jatuh, sangat rugi karena gizi kelinci banyak didapat darinya. Akan lebih baik jika memakai alas rapat, dengan menambah alas jerami atau rumput lapangan yang kering. Kelinci akan lebih nyaman beralaskan tanaman kering, tetapi setiap hari atau beberapa hari sekali mesti dibersihkan dan diganti.

Sebaiknya tidak membuat kandang bersusun karena menyulitkan kebersihan. Kalaupun harus tetap bersusun cukup dua susun dengan jarak renggang lantai 0,5 meter. Pada kandang bersusun tingkat kebersihan mesti lebih serius dibanding dengan kandang yang tidak bertingkat. Pastikan sirkulasi udara, termasuk sinar matahari pagi masuk dan kebersihan terjaga. Menyampu alas kandang atau lantai kandang adalah kewajiban setiap hari, bahkan setiapkali melihat kotoran mesti cepat-cepat dibersihkan, terutama pada alas kandang tempat berak kelinci. Antiseptik cukup dari sabun cuci. Itu sudah efektif membasmi kuman/bakteri. Rumadi, Purbalingga. (sumber buku: KELINCI: pemeliharaan secara ilmiah, tepat dan terpadu, KELINCI DOMESTIK: Perawatan dan Pengobatan, dan sumber-sumber sekunder lain). Baca juga artikel serupa di http://kelinci.wordpress.com/2009/12/28/tips-membuat-kandang-tepat-dan-sehat/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun