Mohon tunggu...
Kabar Kelinci
Kabar Kelinci Mohon Tunggu... -

Kabar Kelinci Indonesia adalah situs pengetahuan dan informasi Kelinci. Hadir untuk menjadi solusi wirausaha bagi orang-orang kreatif yang ingin meningkatkan pendapatan ekonomi, pemberdayaan, peningkatan gizi dan penciptaan lapangan kerja baru. Sebagai media yang sudah berjalan, rasanya Kompasiana adalah pilihan awak redaksi Kabar Kelinci Indonesia sebagai cara interaktif yang lain. http://kelinci.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Maklumat Kabar Kelinci Indonesia

4 Januari 2010   01:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:38 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesona kelinci yang begitu menawan membuat setiap orang mudah tertarik untuk memelihara. Sayangnya sebagian besar calon pemelihara tidak tahu menahu seluk-beluk pemeliharaan kelinci secara tepat. Banyak dari mereka yang hanya belajar beberapa menit, itupun dari orang-orang yang tidak tahu menahu seluk-beluk perkelincian. Akibatnya kematian demi kematian melanda kelinci. Kita patut berduka karenanya. Maka dari itu, Kabar Kelinci Indonesia berpesan kepada calon pemelihara kelinci untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Jangan membeli kelinci sebelum belajar. Bacalah banyak materi-materi kelinci sebanyak mungkin mulai dari karakter hewan, umur, pola pemeliharaan, makan/minum, perawatan, perkawinan dan seterusnya. Materi-materi yang ada pada situs ini bisa menjadi referensi dasar untuk memasuki pengetahuan lanjut. Setelah itu kita bisa menambah wawasan lebih mendalam dari buku-buku kelinci dan kemudian dilanjut studi lapangan ke peternak yang bisa dipercaya. Jangan berpikir bahwa harga buku atau biaya print dari materi ini mahal. Pilih buku yang lengkap dan jangan memilih asal murah karena biasanya tidak banyak menjawab persoalan. Jika tidak berat hati, belilah banyak buku sebagai sumber perbandingan ilmu pengetahuan. Semahal-mahalnya belanja buku dan bacaan lain tak akan melebihi Rp 100.000. Harga itu akan lebih baik dikeluarkan daripada nanti membuat kita kebingungan saat merawat dan akhirnya menyia-nyiakan nyawa kelinci.
  2. Jalin hubungan dekat dengan peternak lama, yang minimal sudah beternak lebih 2 tahun sebagai konsultan saat-saat terjadi masalah dengan kelinci Anda. Terus menerus bertanya, terlebih hal-hal mendasar dan sepele memang membuat kita malu dan menganggu. Karena itulah jangan sampai buku dan bacaan lain yang sudah dibeli tidak dibaca sungguh-sungguh. Dengan mengetahui teori-teori dasar dari buku dan bacaan lain kita bisa meminimalisir pertanyaan yang remeh-temeh. Ilmu yang terserap dari bacaan juga akan membuat kita lebih murah menggali ilmu secara langsung karena secara otomatis tidak akan memboroskan pulsa dan biaya perjalanan.
  3. Sekiranya sudah mengetahui dari bacaan dan diskusi tetapi merasa kerepotan dan kesulitan jangan buru-buru memelihara sebab nanti akan merepotkan kehidupan pribadi. Jika merasa bisa melakukan, tunda nafsu belanja kelinci lebih banyak. Tetaplah memelihara sedikit kelinci terlebih dahulu, baru kemudian setelah berjalan 6-7 bulan kita bisa berpikir mengembangkan lebih banyak.
  4. setelah membaca tiga hal mendasar ini, marilah menyimak banyak wacana di situs http://kelinci.wordpress.comini, Baru dilanjut berburu referensi bacaan buku dan kemudian mencari relasi peternakan.
  5. Selamat memelihara kelinci. Kebahagiaan menyambut kita! (KKI)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun