Kue kukus merupakan kue yang disukai hampir di semua kalangan. Tak peduli orang tua atau anak-anak jika berjumpa dengan kue yang satu ini pasti akan habis dimakan tak bersisa. Seperti kue kukus olahan ibu Fatiyah yang selalu dijual habis setiap harinya. Ibu(nama) berjualan kue kukus dengan cara menitipkan dagangannya di daerah Kelurahan Pandaan. Beliau memiliki banyak langganan tetap. Namun dalam membungkus produknya beliau menggunakan plastik saja. Tidak ada nama dan  alamat pembuat produk.
Berangkat dari permasalahan itu, Kelompok Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam kegiatan Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 91 Gelombang 6 mempunyai ide dalam membantu packaging dan branding produk kue kukus Ibu Fatiyah.
Maka di hari Selasa (22/06/21) mereka menemui Ibu Fatiyah secara langsung dikediamannya. Saat itu kebetulan beliau sedang membuat kue kukus. Kami kemudian sharing tentang perkembangan dan pemasaran kue kukus khususnya di wilayah Pandaan.Â
Setelah kami membantu dalam pengolahan kue kukus milik Ibu Fatiyah, kami juga membantu dalam hal packaging dan branding, kemudian mengedukasi mengenai pentingnya mempunyai brand pada sebuah produk.Â
Selang dua hari setelah kami membantu membuat kue kukus serta berdiskusi mengenai nama brand yang cocok untuk kue kukus Ibu Fatiyah, maka tepat pada hari Kamis (24/06/21) kami bersama-sama menempel branding baru untuk olahan kue kukus Ibu Fatiyah. Hingga saat ini, kue kukus Ibu Fatiyah telah memiliki brand.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H