Mohon tunggu...
M. AWALUDDIN KAMIL
M. AWALUDDIN KAMIL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang

Langsung to the point Hobi saya Diantaranya suka atau gemar Bermain Permainan Ngedit dan lain Sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Penerapan Pancasila di Priode Revolusi digital

19 September 2024   01:15 Diperbarui: 19 September 2024   13:12 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam pendidikan umum Pancasila untuk menanamkan nilai-nilai moral dan budaya bangsa di era Revolusi Industri 4.0 Sejalan dengan ideologi Pancasila penulis menekankan pentingnya menyeimbangkan perolehan teknologi dengan pelestarian karakter, memastikan siswa tidak kehilangan jati diri keindonesiaannya meski menghadapi globalisasi dan kemajuan teknologi.

Mengingat tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia seperti perubahan sosial akibat pesatnya perkembangan teknologi digital dan ancaman terhadap nilai-nilai budaya negara, maka pengembangan karakter melalui pendidikan Pancasila dinilai sangat penting.

            Melalui pendidikan Pancasila diharapkan peserta didik memahami pentingnya menjunjung tinggi ideologi bangsa dan menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. membawa tantangan baru, seperti dominasi teknologi yang dapat menggerogoti nilai-nilai budaya negara.

Oleh karena itu, pendidikan moral berdasarkan Pancasila dipandang sebagai solusi untuk memperkuat karakter peserta didik dan mempersiapkan mereka menjadi warga negara yang kompeten dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa.

Dunia saat ini sedang memasuki era Revolusi Industri 4.0, di mana teknologi digital dan internet telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia, yang mempengaruhi banyak aspek, termasuk ekonomi, politik, budaya, seni, dan pendidikan. Di era globalisasi ini, manusia harus memiliki kompetensi yang kuat seperti keahlian, kejujuran, dan kerja keras agar bisa bersaing dalam dunia yang penuh tantangan.

Pendidikan memiliki peran vital dalam meningkatkan kualitas hidup manusia, baik secara individu maupun kelompok. Pendidikan juga berfungsi untuk menyampaikan nilai-nilai budaya kepada generasi muda. Namun, ada tantangan besar dalam dunia pendidikan, khususnya kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta biaya pendidikan yang menjadi beban bagi masyarakat

Pendidikan merupakan faktor kunci dalam kemajuan suatu negara, seperti yang dikemukakan dalam Rapat Kerja Nasional 2018. Peningkatan kualitas pendidikan sangat diperlukan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan siap bersaing di era Revolusi Industri 4.0. Sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik, baik dalam hal spiritual, kepribadian, maupun keterampilan yang dibutuhkan di masyarakat.

Revolusi Industri 4.0 menuntut pendidikan untuk mengikuti perkembangan teknologi, dan pemanfaatan teknologi informasi serta komunikasi diharapkan dapat mengubah pendekatan pembelajaran dari berpusat pada guru (teacher-centered) menjadi berpusat pada peserta didik (student-centered). Teknologi pendidikan yang interaktif dan perangkat lunak dapat memperkaya pembelajaran dan meningkatkan kualitas pendidikan

Pentingnya pendidikan Pancasila di era Revolusi Industri 4.0 menjadi semakin penting untuk memastikan  peserta didik tidak hanya mahir secara teknis tetapi juga memiliki karakter yang kuat berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Pendidikan moral berdasarkan ideologi Pancasila menjadi solusi untuk melestarikan jati diri Indonesia, mengembangkan karakter, dan mempersiapkan generasi muda  menghadapi tantangan global.Oleh karena itu, pendidikan Pancasila perlu lebih diperkuat untuk menghasilkan generasi yang kompeten dan berbudaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun