Metode Agile adalah salah satu metode alternatif yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak dari metode konvensional. Jenis metode ini adalah jenis pengembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat terhadap perubahan apapun. Jenis-jenis dari metode Agile sendiri ada beberapa, seperti Scrum, Extreme Programming, Kanban, Crystal, dan Lean. Pada artikel kali ini kita akan membahas lebih jauh mengenai metode Lean Agile, yaitu metode yang sampai sekarang masih popular dan sering digunakan di kalangan perusahaan.
DEFINISI
Lean sendiri memiliki arti kurus atau ramping, sehingga Lean dapat didefinisikan sebagai suatu upaya yang berkelanjutan untuk menghilangkan pemborosan dan meningkatkan nilai tambah pada produk maupun jasa demi kepuasan pelanggan dengan cara yang ringkas dan efektif. Zaman sekarang, metode pengembangan yang bersifat konvensional seperti waterfall sudah jarang digunakan mengingat metode ini sangat jauh dari kata efektif. Lean berfokus kepada kepuasan pelanggan melalui pemaksimalan nilai produk dan jasa yang dihasilkan. Lean menggunakan pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi pemborosan yang tidak memiliki nilai tambah melalui perbaikan dari internal maupun eksternal dan menyempurnakan proses. Sederhananya adalah: Lean Agile meningkatkan efisiensi dengan menghilangkan pemborosan. Lean Agile memastikan semua orang yang terlibat didalam proyek bekerja dengan efektif dan efisien.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
KELEBIHAN
1. Minimnya biaya pengeluaran
Lean sendiri adalah metode yang memaksimalkan keuntungan, yang berarti memotong biaya dalam suatu proyek serta meningkatkan pendapatan. Metode Lean akan membantu perusahaan didalam pengelolaan biaya serta penghematan yang nantinya berdampak pada keuntungan.
2. Peningkatan interaksi pelanggan
Metode Lean berfokus kepada kepuasan pelanggan. Jadi setiap proyek yang dikerjakan akan mengutamakan kebutuhan sang pelanggan, apakah sudah baik atau belum. Cara ini dilakukan melalui berkomunikasi dengan staf, respons cepat terhadap keraguan selama pengerjaan proyek, dan pengalaman dalam penghasilan produk sehingga dapat mengurangi pemborosan.
3. Meningkatnya kualitas produk
Lean berkaitan dengan kualitas dan nilai dari suatu produk maupun jasa yang dihasilkan. Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah cacat dan pengerjaan ulang pada produk, yang berarti bahwa proses pengerjaan suatu produk akan dimaksimalkan untuk menghindari potensi terjadinya kesalahan.
KEKURANGAN
1. Â Membutuhkan kapasitas penyimpanan yang besar
Tingginya standar yang menjadi acuan metode Lean membuat metode ini membutuhkan kapasitas penyimpanan yang tidak kecil dan dianggap boros. Hal ini disebabkan karena perusahaan bergantung pada pemasok dan berharap mereka akan menghasilkan produk dengan cepat dan efisien.
2. Biaya untuk implementasi
Terkadang ada perusahaan yang menggunakan metode Lean tetapi belum memiliki pengalaman di bidang pengimplementasian, sehingga menyebabkan kenaikan biaya bagi perusahaan yang belum siap untuk menggunakan peralatan-peralatan baru.
3. Sulitnya beralih ke metode baru
Pengimplementasian metode Lean mengharuskan perusahaan-perusahaan yang ingin menggunakannya harus siap dengan perubahan fasilitas yang menyeluruh. Hal ini membutuhkan banyak kesabaran dan biaya yang tidak sedikit serta perombakan menyeluruh pada proses kerja. Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin untuk bersikap transparan mengenai potensi perubahan yang akan terjadi di perusahaan.
Â
TAHAPAN YANG DILAKUKAN
Terdapat beberapa tahapan untuk mengimplementasikan metode Lean pada suatu perusahaan:
1. Lean Assessment
2. Mempersiapkan tim yang matang
3. Menata ruang kerja yang akan digunakan dengan alat 5S
4. Mengontrol secara visualisasi
5. Mengeliminasi kesalahan dari sebelum dikerjakannya proyek
6. Menerapkan Value Stream Mapping (VSM) untuk sistem pengiriman produk
7. Mengurangi waktu pergantian
8. Melakukan perancangan selular
9. Menciptakan sistem tarik (pull)
10. Mengintegrasikan metode Lean dengan Six Sigma
TOOLS YANG DIGUNAKAN
Berikut adalah tools atau alat yang harus dipersiapkan ketika ingin menggunakan metode Lean:
1. Kanban
Kanban adalah metode Lean yang berasal dari sistem penjadwqalan dan manajemen alur kerja. Manfaat dari penggunaan tools Kanban adalah memungkinkan perusahaan memaksimalkan alur kerja dan membantu tim proyek untuk menyelesaikan target dengan lebih cepat (peningkatan produktivitas). Selain itu, Kanban juga meningkatkan kualitas serta kepuasan pelanggan terhadap produk yang dihasilkan. Tantangan didalam penggunaan Kanban sendiri adalah resistensi perusahaan terhadap perubahan, kurangnya keterlibatan dari rekan kerja, dan minimnya kolaborasi dan berbagi pengetahuan antar tim.
Contoh: pengembangan perangkat lunak, manufaktur, telekomunikasi
2. 5S
5S adalah alat metode Lean yang terdiri dari lima langkah berturut turut, yaitu angka 5 sendiri yang berasal dari kata Jepang Seiri (Sort), Seiton (Set in Order), Seiketsu (Standarisation), Shitsuke (Sustain), dan Seiso (Shine). Rekan kerja diminta untuk menciptakan ruangan kerja menjadi lebih efisien secara maksimum. Manfaat penggunaan alat ini adalah adanya standarisasi proses kerja, peralatan yang terjaga dengan sempurna dan dapat dimanfaatkan secara maksimal, dan memisahkan alat yang diperlukan maupun tidak diperlukan didalam ruangan kerja. Tantangan atau kelemahan dari 5S sendiri adalah kurangnya dukungan manajemen, sulitnya menerima perubahan rutinitas yang baru, dan minimnya komitmen rekan kerja selama pengimplementasian 5S.
Contoh: Manufaktur, pengembangan perangkat lunak, rekayasa
3. Pemetaan Aliran Nilai (VSM)
Adalah alat metode Lean yang membantu perusahaan mengambil tindakan di masa depan untuk meningkatkan langkah-langkah penting dalam pengiriman suatu produk. Alat ini menunjukkan aliran barang dari pemasok perusahaan ke pelanggan. Manfaat dari alat ini adalah membantu untuk mencari kinerja aktivitas yang sia-sia, serta yang memiliki nilai tambah. Alat ini berfokus kepada perbaikan sistem melalui kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sebelumnya. Hambatan dari penerapan VSM adalah sulitnya diterapkan jika alirannya kekurangan homogen, serta tingginya arus yang dapat menghambat perusahaan.
Contoh: layanan kesehatan, manajemen proyek, transportasi dan logistic.
4. Kaizen
Kaizen merupakan alat metode Lean yang berfungsi untuk meningkatkan seluruh fungsi dalam bisnis perusahaan. Kaizen berpatok kepada prinsip dasar dari Lean itu sendiri, yaitu kerja sama tim, peningkatan moral dan kualitas, dan saran untuk perbaikan. Manfaat dari penerapan alat Kaizen adalah efisiensi ekonomi atau penekanan biaya yang dikeluarkan sehingga bisa minim pemborosan dan memiliki standarisasi didalam proses pengerjaan. Tantangan dari Kaizen sendiri adalah resistensi perusahaan terhadap perubahan, dan jarang mendengar saran dan masukkan rekan kerja sehingga jarang dilakukan perbaikan.
Contoh: rekayasa perangkat lunak, layanan kesehatan, manufaktur.
Referensi:
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3//index.php/jss/article/view/5827Â
http://repository.ubaya.ac.id/26763/Â
