Mohon tunggu...
Kariim
Kariim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

Suka Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Strategi Komunikasi Politik dalam Kampanye Pilkada: Kasus di DKI JAKARTA

18 November 2024   13:31 Diperbarui: 18 November 2024   13:38 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Keterlibatan Media Tradisional

Meskipun media sosial memiliki peran yang signifikan, media tradisional seperti televisi, radio, dan surat kabar tetap menjadi saluran komunikasi politik yang penting. Dalam Pilkada DKI Jakarta, debat kandidat yang disiarkan di televisi menjadi salah satu momen yang sangat penting. Debat kandidat bukan hanya sebagai ajang untuk menguji visi-misi masing-masing pasangan calon, tetapi juga sebagai sarana komunikasi langsung kepada publik yang lebih luas.

Menurut Gunawan (2020) dalam bukunya "Strategi Komunikasi Politik di Media Tradisional" (hal. 210-214), media tradisional memiliki keunggulan dalam menjangkau pemilih yang lebih tua dan yang tidak begitu aktif di dunia maya. Oleh karena itu, kampanye yang mengandalkan media tradisional dapat menjangkau pemilih yang tidak terjangkau oleh media sosial.

Mengelola Isu dan Kontroversi

Isu atau kontroversi yang muncul selama kampanye bisa menjadi tantangan besar dalam strategi komunikasi politik. Kontroversi dapat berfungsi untuk menarik perhatian, tetapi juga dapat merusak citra kandidat jika tidak ditangani dengan hati-hati. Oleh karena itu, komunikasi politik yang efektif tidak hanya tentang penyampaian pesan yang positif, tetapi juga tentang bagaimana mengelola krisis atau isu negatif.

Selama Pilkada DKI Jakarta 2017, isu terkait Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan kasus penistaan agama menjadi salah satu isu kontroversial yang mempengaruhi jalannya kampanye. Meski Ahok memiliki banyak pendukung, isu ini menimbulkan pro-kontra yang cukup besar di masyarakat. Dalam hal ini, komunikasi politik yang transparan dan responsif terhadap isu-isu yang berkembang sangat penting untuk mempertahankan kepercayaan pemilih.

Kesimpulan

Strategi komunikasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta menunjukkan betapa pentingnya media sosial, branding politik, media tradisional, serta pengelolaan isu dalam memenangkan hati pemilih. Kampanye politik di Jakarta sangat dipengaruhi oleh teknologi dan media, serta membutuhkan kemampuan komunikasi yang cepat, tepat, dan efektif. Kandidat yang mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi dan mengelola pesan dengan baik dapat memaksimalkan peluang mereka untuk memenangkan pemilih.

Sebagai tambahan, penting untuk diingat bahwa meskipun media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pemilih, penggunaan media tradisional dan pengelolaan isu-isu sensitif tetap menjadi bagian yang tidak bisa diabaikan dalam strategi komunikasi politik yang komprehensif.

Referensi:

- Suwignyo, A. (2021). Komunikasi Politik dalam Pemilu dan Pilkada. Jakarta: Kencana.
- Rachmat, A., Hidayat, M., & Kusuma, D. (2022). "Media Sosial dalam Kampanye Politik: Implikasi Terhadap Perubahan Pola Komunikasi Pemilih". Jurnal Ilmu Komunikasi, 20(1), 47-60.
- Nurhadi, B. (2021). Komunikasi Politik di Era Digital: Strategi dan Tantangan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Ismail, M. (2020). Komunikasi Politik: Teori, Praktik, dan Analisis. Bandung: Remaja Rosdakarya.
- Gunawan, F. (2020). Strategi Komunikasi Politik di Media Tradisional. Jakarta: Prenadamedia Group.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun