Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat dan Etika Komunikasi
Dosen Pengampu :
Dr. Nani Nurani Muksin, M.Si.
Â
DISUSUN OLEH :
KARIIM 23010400033
Â
Â
PROGAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2023
Â
Â
Â
Â
Â
Korupsi telah menjadi masalah serius di banyak negara di seluruh dunia. Tahun 2024 menghadirkan kasus korupsi yang mengejutkan, di mana jumlah uang yang terlibat mencapai 3000 triliun. Angka sebesar itu tidak hanya menyoroti tingkat keparahan korupsi, tetapi juga menggambarkan dampak yang luar biasa besar yang dapat timbul dari tindakan korupsi semacam itu. Dalam artikel ini, akan ditinjau hubungan antara kasus korupsi tersebut dengan filsafat dan etika komunikasi. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk memahami konsekuensi filosofis dan etis dari tindakan korupsi dalam konteks komunikasi.
Â
I. Filsafat Komunikasi dan Korupsi
Dalam filsafat komunikasi, komunikasi dianggap sebagai alat yang penting dalam membentuk hubungan sosial dan politik dalam masyarakat. Namun, korupsi mengganggu komunikasi yang sehat dan transparan antara individu dan institusi, menciptakan ketidakpercayaan dan ketidakstabilan sosial. Hal ini melibatkan pelanggaran prinsip-prinsip komunikasi yang etis, seperti kejujuran, integritas, dan tanggung jawab.
Â
II. Etika Komunikasi dan Korupsi
Etika komunikasi berkaitan dengan tindakan dan keputusan yang diambil dalam konteks komunikasi. Dalam kasus korupsi uang 3000 triliun tahun 2024, terdapat pelanggaran serius terhadap etika komunikasi. Para pelaku korupsi menggunakan manipulasi dan penipuan dalam komunikasi mereka untuk mencapai tujuan pribadi, mengorbankan kepentingan publik dan merugikan banyak orang. Hal ini melanggar prinsip-prinsip etika komunikasi, seperti kebenaran, keadilan, dan keterbukaan.
Â
III. Konsekuensi Filosofis dan Etis
Kasus korupsi uang sebesar 3000 triliun pada tahun 2024 memiliki konsekuensi filosofis dan etis yang serius. Dari segi filsafat, hal ini menggoyahkan keyakinan masyarakat terhadap sistem politik dan sosial yang ada. Ketidakpercayaan dan ketidakstabilan sosial dapat mengancam fondasi demokrasi dan menghasilkan ketidakadilan yang lebih besar.
Â
IV. Hakikat Korupsi Uang 3000 Triliun
Korupsi uang sebesar 3000 triliun merupakan sebuah kejahatan ekonomi yang merugikan negara dan masyarakat secara luas. Dugaan "pencucian uang" di balik transaksi mencurigakan seringkali diawali oleh kejahatan korupsi.
Â
Â
V. Etika dan Filsafat Komunikasi dalam Dinamika Sosial
Â
Dalam dinamika sosial, etika komunikasi memegang peranan penting. Etika sendiri adalah prinsip yang mengatur tingkah laku manusia. Filsafat komunikasi mengkaji ciri-ciri, cara perolehan, dan pemanfaatannya sebagai bagian filsafat yang mengkaji hakikat ilmu. Dalam berkehidupan sosial, etika komunikasi pun perlu diperhatikan. Etika Pancasila, sebagai sistem etika, berperan dalam urgensi berbagai hal yang mencoba memecah tanah air dan ketidakadilan, termasuk kasus korupsi.
Â
Â
Referensi
Â
1. Johnson, D. G. (2008). Ethical communication in the workplace. Journal of business communication, 45(4), 384-412.
Â
2. Habermas, J. (1984). The theory of communicative action: Vol. 1. Reason and the rationalization of society. Beacon Press.
Â
3. Transparency International. (2024). Global Corruption Report. Tersedia di: www.transparency.org.
Â
4. Â Â Imam Kurniawan, 2023 HAKIKAT, ETIKA, DAN FILSAFAT KOMUNIKASI DALAM DINAMIKA SOSIAL, Kebayoran.
Â
Â
Kesimpulan
Â
Dalam artikel ini, penting untuk memahami bahwa korupsi uang sebesar 3000 triliun memiliki dampak yang sangat merugikan bagi masyarakat dan negara. Oleh karena itu, pemahaman akan hakikat, etika, dan filsafat komunikasi dalam dinamika sosial dapat menjadi landasan untuk memahami, mencegah, dan mengatasi masalah korupsi ini, juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang konsekuensi filosofis dan etis dari tindakan korupsi tersebut. Penting bagi kita untuk memahami dampak yang ditimbulkan oleh korupsi dalam konteks komunikasi, dan berupaya untuk memperbaiki sistem komunikasi yang lebih etis dan transparan dalam rangka mencegah korupsi di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H