Mohon tunggu...
K1_Vasco Yehezkiel Sidauruk
K1_Vasco Yehezkiel Sidauruk Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

KLIMATOLOGI 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berkorban?

14 Desember 2021   18:38 Diperbarui: 14 Desember 2021   18:50 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di bulan Desember ada satu peristiwa penting yang selalu diperingati oleh bangsa Indonesia. Yaitu  peristiwa 19 Desember yang ditetapkan sebagai Hari Bela Negara. Tepatnya 19 Desember 1948, bangsa Indonesia menghadapi situasi genting yang memaksa perpindahan Ibu Kota negara dari Yogyakarta ke Bukittinggi dengan membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Kala itu, pada 19 Desember 1948, sistem pemerintahan Indonesia yang berpusat di Yogyakarta kembali jatuh pada tangan Belanda.

Mengenang peristiwa penting dan bersejarah dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia, kemudian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Keputusan Presiden No 28 Tahun 2006, menyatakan 19 Desember sebagai peringatan Hari Bela Negara (HBN). Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan untuk mengingat perjuangan tokoh nasional dalam mempertahankan kemerdekaan dan sistem pemerintahan Indonesia yang mandiri.

Kini terlepas dari semua doktrin yang ada, bela negara kerap diidentikkan dengan sikap rela berkorban yang ditujukan demi menjaga kedaulatan bangsa. Sikap rela berkorban merupakan salah satu sikap mulia yang harus kita miliki dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sikap rela berkorban pada dasarnya dapat diartikan sebagai kerelaan kita untuk mendahulukan kepentingan pihak lain daripada kepentingan diri kita sendiri. Menurut saya, hal hal yang dapat kita lakukan sebagai pemuda untuk berkorban demi kepentingan bangsa dan negara antara lain:

  • Mempersiapkan diri sebaik mungkin

Musim silih berganti, begitu juga dengan tongkat estafet kepemimpinan negeri ini. Satu hal yang pasti, generasi yang kini sedang sibuk mengerjakan tugas tugas sekolah dalam beberapa tahun mendatang pasti akan memiliki tugas yang lebih berat lagi yaitu demi kepentingan bangsa. Maka dari itu, para generasi mua harus rela mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk belajar sebaik mungkin.

  • Mengesampingkan ego

Indonesia terdiri dari SUKU, AGAMA, RAS, GOLONGAN dan ETNIS yang lebih dari satu. Tak jarang, perbedaan tersebut dijadikan sebagai alasan untuk memulai keributan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Disitulah peran dari pemuda terpelajar diperlukan untuk mengambil sikap netral di tengah perpecahan tersebut.

  • Setia kepada tanah air

Tentunya hal ini wajib dimiliki oleh semua orang. Contoh terdekat yang dapat kita ambil mengenai sikap setia kepada tanah air yaitu tidak melakukan hal hal yang dapat membuat nama Indonesia buruk di dunia internasional. Begitu juga dengan barang-barang hasil dalam negeri, kita harus lebih bangga menggunakannya serta lebih mendukungnya dibandingkan barang-barang luar.

  • Menjunjung tinggi adab baik yang telah menjadi ciri khas bangsa

Sikap menghormati yang lebih tua dan menghargai sesama serta ramah yang dimiliki oleh bangsa Indonesia telah harum adanya sampai ke negeri luar. Hal tersebut sudah menjadi rahasia umum yang membuat banyak turis asing yang merasa betah dan nyaman dengan sikap ramah yang telah menjadi kebiasaan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, mari kita pertahankan hal tersebut agar tidak hilang terkikis oleh arus globalisasi yang perlahan mengikisnya.

Tentunya praktek tidaklah semudah teori. Namun, setiap hal besar pasti dimulai dari satu langkah kecil. Selamat memperingati hari Bela Negara, cukup pertahankan dan tingkatkan hal-hal baik serta mari membuang hal-hal buruk. NKRI harga mati!!!

Tulisan ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Bela negara

Nama                                   : Vasco Yehezkiel Sidauruk

Kelas                                    : Klimatologi 1

NPT                                       : 21.21.0031

Dosen Pengampu            : Fendy Arifianto, M.Si

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun