Mohon tunggu...
K1_Putri Puspasari
K1_Putri Puspasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

Live as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - Mahatma Gandhi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Raden Dewi Sartika yang Menginspirasi Kaum Perempuan

13 November 2021   20:41 Diperbarui: 13 Desember 2021   07:44 4463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : okezon.com

Raden Dewi Sartika merupakan salah satu pejuang emansipasi wanita yang dilahirkan di keluarga priyayi Sunda pada tanggal 4 Desember 1884 di Cicalengka, Kabupaten Bandung. Kedua orang tuanya bernama Raden Somanagara dan Nyi Raden Ayu Rajapermas. Kedua orang tuanya tersebut juga merupakan pejuang yang menentang pemerintahan Hindia-Belanda.

Raden Dewi Sartika sudah memiliki minat terhadap pendidikan sedari ia kecil. Kedua orang tuanyalah yang memperkenalkannya dengan dunia pendidikan, walaupun hal itu bertentangan dengan pandangan masyarakat terhadap perempuan pada masa itu. Ia disekolahkan di Eerste Klasse School. Disanalah ia belajar bersama anak-anak kalangan ningrat, Belanda, dan Indo-Belanda. Karena kepandaiannya dalam membaca dan menulis, ia kerap kali mengajarkan ilmu yang ia miliki kepada teman-teman di sekitarnya, khususnya anak perempuan pribumi.

Pada tanggal 16 Januari 1904, Dewi Sartika mendirikan Sekolah Istri di Bandung. Sekolah ini merupakan sekolah perempuan pertama dan tertua di Indonesia. Di sekolah inilah para wanita diajarkan membaca, menulis, dan berhitung. Tidak hanya itu, mereka juga diajarkan cara menjahit, merenda, dan sebagainya.

Tekad Raden Dewi Sartika sangatlah kuat untuk mendirikan Sekolah Istri. Hal ini disebabkan oleh pandangan masyarakat yang menganggap bahwa perempuan lebih lemah daripada laki-laki. Selain itu, banyak perempuan yang dipaksa untuk menikah bahkan diusianya yang masih belia. Hal inilah yang membuat Dewi Sartika bertekad untuk melakukan emansipasi perempuan.

Raden Dewi Sartika tidak pernah mengeluh dalam menyebarkan pendidikan kepada para perempuan sebab ia ingin para perempuan menjadi tangguh dan tidak melulu menggantungkan hidupnya kepada laki-laki. Dengan semangatnya ini, membuat Raden Dewi Sartika mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari pemerintah Hindia-Belanda atas jasa-jasanya dalam memajukan bidang pendidikan bagi kaum perempuan.

Kisah Raden Dewi Sartika ini sangatlah menginspirasi kaum perempuan terutama generasi muda untuk terus semangat dalam menimba ilmu. Hal ini disebabkan, karena perempuan kini dapat menjadi sosok yang setara dengan kaum laki-laki, namun di lain sisi juga dapat menjalankan peranan dan kodratnya sebagai seorang perempuan. Dengan demikian, kaum perempuan dapat terus menempuh pendidikan dan meraih cita-cita yang diinginkannya.

Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bela Negara,

Nama   : Putri Puspasari

NPT     : 21.21.0027

Prodi   : Klimatologi 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun