Di era globalisasi saat ini, kita mengetahui bahwa seiring waktu rasa kebersamaan itu sudah mulai memudar. Waktu, kesibukan dan lainnya menjadi hambatan untuk membuat kita lebih saling bersama untuk membangun bangsa Indonesia ini. Terlebih pada generasi "Z" yang lebih mementingkan diri sendiri dari pada saling membantu, menolong, dan bergotong royong dalam hal untuk menjaga Persatuan dan Kesatuan Indonesia. Hal ini sungguh sangat disayangkan, dimana kesuksesan suatu bangsa itu ditentukan oleh sikap dan karakter generasi penerusnya.
      Sikap acuh terhadap sekitar atau lebih mementingkan diri sendiri, disebabkan oleh sifat yang ada pada dalam diri orang tersebut. Egoisme terhadap orang sekitar akan membuat negara kita Indonesia ini sewaktu saat akan kembali ke zaman penjajahan lagi, bahkan bisa lebih parah. Dimana pada era sekarang ini sifat mau menang sendiri, egois yang tinggi dapat membuat Persatuan dan Kesatuan Indonesia semakin memudar. Intoleransi, radikalisme, dan faktor lainnya akan terus terjadi seiring perkembangan zaman ini. Itu akan menjadi sebuah bom waktu yang mana apabila sikap itu tidak segera diubah, maka jangan harap negara Indonesia yang kita cintai ini semakin damai dan sesuai dengan "Bhineka Tunggal Ika".
      Benar yang dikatakan oleh Bapak Presiden Pertama Indonesia, Bapak Ir. H. Soekarno. Beliau pernah berkata, bahwa "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri." Memang hal tersebut akan menjadi nyata, apabila sikap egoisme didalam diri kita ini ada. Ancaman kepada negara kita akan terus berdatangan, baik itu yang berasal dari luar, maupun yang berasal dari dalam negara kita sendiri. Terlebih dizaman sekarang ini orang lebih mudah untuk diprovokasikan. Mudah untuk dipengaruhi pikirannya untuk menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
      Sejak di bangku sekolah dasar kita sudah diajarkan untuk saling membantu satu sama lain. Di sekolah menengah pertama seperti itu juga, kita diajarkan untuk saling bergotong royong, bekerja sama dalam berbagai hal yang ketika sendiri akan sulit untuk dikerjakan. Sama seperti di sekolah menengah atas, yang mana kita sedang berada menuju masa remaja yang sedang mencari jati dirinya. Mengikuti organisasi yang dapat membuat rasa persatuan dan kesatuan di dalamnya. Mungkin pada saat itu kita hanya bisa saling membantu di lingkup yang kecil saja, akan tetapi seiringnya waktu kita akan paham bahwa orang-orang yang selalu disekitar kita juga banyak yang perlu kita bantu. Masih banyak hidup orang lain diluar sana yang jauh dibawah kita, baik itu dari segi ekonomi, sosial, mental, kesehatan, dan banyak lainnya.
      Untuk membuat Indonesia Bersatu, rasa Persatuan dan Kesatuan yang kuat antar umat manusia yang memiliki khas keberagamannya ini, rasa egoisme itu perlu dikurangi dan bahkan untuk dihilangkan. Caranya dengan kita bisa untuk belajar memahami seseorang, mengerti akan keadaan seseorang. Dengan kita dapat memahami seseorang, kita semakin bersatu dan bekerja sama serta kuat untuk membangun Indonesia ini lebih maju lagi ke depannya. Saya beruntung di STMKG ini saya didik dan dibina oleh para pembina, dosen, serta para senior untuk selalu menanamkan rasa kebersamaan, saling membantu satu dengan yang lainnya, memahami apa makna rasa jiwa korsa itu sebenarnya, dan banyak lainnya yang dapat membuat dan menciptakan rasa Persatuan dan Kesatuan yang kuat antar manusia di Indonesia ini.
      Saya berharap pemerintah dan seluruh sekolah, para guru, serta para dosen atau pembina yang berada di sekolah maupun di kampus lainnya, untuk dapat menanamkan rasa kebersamaan, menghilangkan rasa egoisme di dalam diri masing-masing dan harus saling membantu antar sesama agar Indonesia dapat lebih maju bersama dengan kita menghilangkan sikap egoism ini. Karena pada dasarnya, setiap manusia ini tidak ada yang bisa hidup sendiri, semuanya saling membutuhkan. Yang kaya membantu yang miskin, yang kuat membantu yang lemah, yang sehat membantu yang sakit, yang senang membantu yang susah. Karena hidup itu selalu berputar, tidak selamanya kita diatas dan tidak selamanya juga kita dibawah. Semuanya akan saling membutuhkan, maka untuk itu hilangkan rasa egoisme pada diri kita yang akan membuat kita rugi akan adanya sikap itu. Ingat bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Kita ini "Bhinneka Tunggal Ika" walaupun berbeda-beda tetapi satu jua. Bersatu untuk Indonesia sejahtera.
Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bela Negara
Dosen Pengampu : Bapak Fendy Arifianto, M.Si
Nama : Dwiki Anugerah Atmojo
NPT : 21.21.0007
Kelas : Klimatologi 1