Mohon tunggu...
Jurnalisme Warge San Keuw Jong
Jurnalisme Warge San Keuw Jong Mohon Tunggu... -

San Keuw Jong = Singkawang = Kota Tasbih = Kota Seribu Klenteng = Kota Gayung Bersambut

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seminar Hypnoteaching di Kampus STKIP Singkawang

20 Juni 2014   23:03 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:58 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_330060" align="alignleft" width="621" caption="Bobby memamparkan metode hypnoteaching kepada peserta seminar."][/caption]

JURNALIS WARGA, SINGKAWANG - Hypnoteaching merupakan metode mengajar dengan cara memberikan sugesti kepada peserta didik, dengan maksud memberikan sugesti ke alam bawah sadar peserta didik, karena alam bawah sadar lebih besar dominasinya terhadap otak.

Sebagai pembicara utama seminar, Bobby Febriyanto, SE, MNLP, CHt, CI., memaparkan, metode hypnoteaching merupakan salah satu cara mengajar yang efektif, karena mampu membuat peserta didik tetap fokus dan bersemangat dalam menerima pelajaran.

“Jika semangat tetap terjaga, proses pembelajaran menjadi lebih dinamis, hubungan interaksi antara pengajar dan peserta didik lebih terbangun. Jika sudah demikian, para peserta didik akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikan oleh pengajar,” demikian jelas Bobby.

Seminar hynoteaching ini diselenggarakan di Aula STKIP Singkawang (19/6) yang dihadiri oleh 130 orang dari kalangan dosen, guru, dan mahasiswa. Peserta seminar sangat antusias mengikuti jalannya seminar. Di sela-sela pemaparannya seputar hypnoteaching, Bobby yang juga Master Trainer Hypnoterapi, memberikan beberapapermainan, agar semangat dan perhatian peserta seminar tetap terfokus pada apa yang disampaikannya.

Dalam permainan itu, terdapat metode yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar di sekolah.

“Bila peserta didik yang anda ajar sudah mulai tidak fokus, anda dapat menerapkan beberapa permainan seperti saya contohkan tadi. Dengan begitu peserta didik akan kembali fokus pada pengajar,” pungkasnya.

Jurnalis Warga : Ruri Wardani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun