Mohon tunggu...
Juwita Noviyanti S
Juwita Noviyanti S Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecerobohan

26 September 2022   11:29 Diperbarui: 26 September 2022   11:32 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Sekolah Menengah Pertama, tempat dimana impianku untuk melanjutkan sekolahku ke jenjang yang lebih tinggi, tempat menimba ilmu para siswa-siswi. Aku hanyalah seorang siswi kelas 7, dimana masih masa pengenalan lingkungan sekolah. Bisa dibilang saya tidak pintar dan pendiam di kelas. Aku pernah melakukan sebuah kesalahan sampai terkena hukum oleh guru matematika, teman-teman tidak memperdulikanku dan mereka hanya menatapku saja. Dengan kejadian ini munculah perubahan dalam diriku.

     Kejadian ini dimulai pada hari Rabu dengan memakai seragam pramuka. Di kelas, saya duduk paling belakang. tempat duduk ku tidak bergantian dengan temanku  jadi selama 2 semester itu saya duduk di belakang. pada saat itu tepat pukul 7 lebih 10 menit bel berbunyi yang menandakan bahwa pelajaran pertama akan di mulai, ku siapkan diriku dan juga buku pelajaran matematika yang ku keluarkan dari tasku, tidak lama kemudian guru pun memasuki kelas 7i, Kelas pertamaku pada saat SMP.

     Pembelajaran matematika pada saat itu hening, karena guru sedang menerangkan materi yang di  sampaikan adalah aljabar. Ya pelajaran yang bisa di bilang sulit untuk ku pahami dan tidak terlalu di sukai. Entah kenapa  rasanya saya ingin mendekatkan kepalaku ke meja dan memenjamkan kedua bola mataku dan itu membuat aku tidak memerhatikan guru sedang menerangkan di depan, rasanya mengantuk dan dicampur dengan sakit perut. 

     Namun tidak lama kemudian, terdengar suara yang seolah menyebut namaku dan membangunkanku. Sontak ku mendongakkan kepalaku ke arah suara yang memanggil namaku, ku melihat semua mata tertuju kepadaku. Ya teman temanku memerhatikanku, kemudian guru memanggilku kedepan untuk mengerjakan soal aljabar yang sedang dibahas oleh guruku. Aku sangat gugup, karena aku menjadi pusat perhatian semua orang di kelas dan juga aku tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru pada saat itu.

     Akupun melangkah ke depan dan aku mematung berdiri di depan papan tulis, Aku tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan guru, Aku berdiri kurang lebih 15 menit, aku hanya bisa memainkan spidol yang ku pegang dengan menatapi soal di papan tulis. Setelah aku tidak bisa menjawab soal itu guruku memerintahkanku untuk kembali ke tempat duduk. Aku berjalan menuju tempat duduk yang berada di belakang, Aku hanya fokus kepada bangku yang ku tuju dan duduk, setelah itu bel berbunyi yang menandakan bahwa pelajaran matematika telah selesai, lalu guru tersebut menghampiriku dengan raut wajah ku yang telah berkaca-kaca. Guruku berkata "Tidak apa-apa nak, lain kali jika ada guru sedang menerangkan kamu harus fokus ya" ucap guruku sambil mengelus kepalaku, aku hanya membalas dengan menggangguk. Setelah kejadian itu aku mendapatkan perubahan dalam diriku ini, ya tentu saja menjadi yang lebih baik lagi.

     Dari sini ku belajar bahwa fokus dalam pembelajaran itu hal yang utama agar tidak tertinggal pelajaran dan tidak mengganggu teman-teman yang ingin belajar, dan saat itu juga hingga saat kini aku tidak melakukan kesalahan yang sama pada saat SMP.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun