Tuangkan campuran bahan yang telah disiapkan ke dalam wadah yang tertutup erat untuk memastikan proses fermentasi berhasil tanpa melibatkan oksigen yang bisa masuk ke dalam wadah selama fermentasi berlangsung.
Tempatkan wadah yang berisi bahan fermentasi di tempat yang sejuk dan minim cahaya. Mengapa demikian? Sebab, penyimpanan pada suhu tinggi dapat memengaruhi kinerja mikroorganisme selama proses fermentasi. Suhu yang sejuk juga berperan dalam mengurangi kemungkinan pembusukan.Â
Selama proses fermentasi, Anda bisa menunggunya sekitar 1 hingga 2 minggu. Selain bahan organik yang digunakan, faktor lain yang memengaruhi kualitas bokashi adalah tempat penyimpanannya.
6. Memantau Proses Menunggu Hasil Akhir
Hasil akhir yang baik dari proses fermentasi dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu tekstur, aroma, dan warna. Teksturnya akan kering dan sedikit rapuh, serta akan muncul jamur berwarna putih pada produknya. Aroma yang dihasilkan juga khas, mirip dengan bau fermentasi. Sedangkan untuk warnanya, bokashi akan berwarna coklat gelap, hampir mendekati hitam.
Ada beberapa cara untuk menggunakan bokashi, yaitu dengan menguburnya di dalam tanah atau mencampurkannya dengan kompos.
Kesimpulan
Membuat kompos dengan cairan bioktivasi dikenal dengan nama pupuk nya sendiri yaitu pupuk bokashi. Pembuatan pupuk ini menggunakan cairan bioktivasi untuk melibatkan mikroorganisme tambahan supaya mempercepat proses penguraian berlangsung. Dengan melibatkan mikroorganisme tambahan akan membantu mempercepat matangnya kompos yang kalian buat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H