Mohon tunggu...
Aisah Juwita Anggraini
Aisah Juwita Anggraini Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Halo semuanya salam kenal. Aku biasa dipanggil juwita sebagai panggilan akrab

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membuat Kompos dengan Cairan Bioktivasi Atau Biasa Disebut Pupuk Bokashi

26 September 2024   14:08 Diperbarui: 26 September 2024   14:09 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuangkan campuran bahan yang telah disiapkan ke dalam wadah yang tertutup erat untuk memastikan proses fermentasi berhasil tanpa melibatkan oksigen yang bisa masuk ke dalam wadah selama fermentasi berlangsung.

Tempatkan wadah yang berisi bahan fermentasi di tempat yang sejuk dan minim cahaya. Mengapa demikian? Sebab, penyimpanan pada suhu tinggi dapat memengaruhi kinerja mikroorganisme selama proses fermentasi. Suhu yang sejuk juga berperan dalam mengurangi kemungkinan pembusukan. 

Selama proses fermentasi, Anda bisa menunggunya sekitar 1 hingga 2 minggu. Selain bahan organik yang digunakan, faktor lain yang memengaruhi kualitas bokashi adalah tempat penyimpanannya.

6. Memantau Proses Menunggu Hasil Akhir

Hasil akhir yang baik dari proses fermentasi dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu tekstur, aroma, dan warna. Teksturnya akan kering dan sedikit rapuh, serta akan muncul jamur berwarna putih pada produknya. Aroma yang dihasilkan juga khas, mirip dengan bau fermentasi. Sedangkan untuk warnanya, bokashi akan berwarna coklat gelap, hampir mendekati hitam.

Ada beberapa cara untuk menggunakan bokashi, yaitu dengan menguburnya di dalam tanah atau mencampurkannya dengan kompos.

Kesimpulan

Membuat kompos dengan cairan bioktivasi dikenal dengan nama pupuk nya sendiri yaitu pupuk bokashi. Pembuatan pupuk ini menggunakan cairan bioktivasi untuk melibatkan mikroorganisme tambahan supaya mempercepat proses penguraian berlangsung. Dengan melibatkan mikroorganisme tambahan akan membantu mempercepat matangnya kompos yang kalian buat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun