Mohon tunggu...
Juwita
Juwita Mohon Tunggu... Human Resources - Penulis Lepas "_"

"Di antara halaman-halaman kata-kata, terdapat sebuah keajaiban yang mampu mengubah dunia. Ikuti jejak seorang penulis yang dengan pena dan imajinasinya merajut cerita-cerita yang membangkitkan emosi, menantang pemikiran, dan menginspirasi perubahan. Bersiaplah untuk membenamkan diri dalam alam pikiran yang tak terduga, di mana kata-kata menjadi pemandu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri sendiri."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bidah

1 Mei 2024   18:36 Diperbarui: 2 Mei 2024   21:02 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau semisal tadi mereka memukul rata masalah bidah adalah sesat lantas bagaimana dengan mereka para perawi dan penulis hadits, karena Nabi dan Sahabat pun tidak melakukannya, bahkan nabi sendiri yang melarang

Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid Al Azdi] telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Zaid bin Aslam] dari [Atho` bin Yasar] dari [Abu Sa'id Al Khudri] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Janganlah kalian menulis dariku, barangsiapa menulis dariku selain al-Qur'an hendaklah dihapus (HR. Muslim)

Menurut jumhur ulama pada mulanya ditetapkan larangan menulis hadits. Hal ini dikarenakan khawatir tercampurnya penulisan Al-Qur'an dan hadits. Hingga ketika jumlah umat Islam bertambah banyak serta umat islam telah mengetahui perbedaan di antara Al-Qur'an dan hadits, larangan menulis hadits pun digugurkan dan dihapuskan.

Oleh karena itu Khalifah Umar bin Abdul Aziz dengan kekhawatiran akan hilangnya ilmu dan ahli ilmu maka para penghafal hadits dikumpulkan dan disatukan kemudian dibukukan. semisalnya ketika tadi kelompok ini hanya memahami bahwa setiap hal yang baru dalam agama adalah bidah dholalah dan pelakunya itu berada di neraka berarti sahabat nabi Abu Bakar Umar Usman dan Ali serta para Tabi'in yang mengumpulkan hadis seperti Umar bin Abdul Aziz dan lain sebagainya kemudian di zaman tabiut tabiin ada Imam Bukhari imam muslim Sunan Abu Daud dan lain sebagainya berarti sama saja mereka mengatakan mereka semua adalah pelaku Bid'ah adalah dan mereka tempatnya di neraka naudzubillahimindzalik.  oleh karena itu kita harus berpegang teguh terhadap Ahlussunnah Wal Jamaah Ahlussunnah Wal Jamaah yang memiliki empat prinsip yang pertama merujuk kepada Alquran itu pasti yang kedua merujuk kepada hadis itu jelas dan yang ketiga dan yang keempat mengikuti ijma dan kQasnya para imam hal ini sesuai hadits dari  nabi besar muhammad shallallahu alaihi wasallam

"Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku (Nabi dan Sahabat), kemudian generasi berikutnya (Tabiin), kemudian generasi berikutnya (Tabiut Tabiin).

Oleh Sebab itu kita tidak bisa memahami Quran Sunnah tanpa adanya guru, tanpa adanya peran Ulama maka kita tidak akan paham Quran Sunnah, Sahabat jika ada permasalahan bisa langsung tanya Ke Nabi, krn sezaman dgn Nabi, Tabi'in jika ada permasalahan bisa lgsg tanya ke Sahabat, Tabiut Tabi'in jika ada permasalahan bisa tanya lgsg ke Tabi'in. Oleh karena itu kita yang hidup di akhir zaman yang jauh dari zaman Nabi yang jauh dari zaman sahabat yang jauh dari para tabiin yang jauh di zamannya tabiut Tabiin, maka hendaknya kita mengikuti fatwa dan pendapat para ulama yang ilmu sanadnya nyambung ke tabiut Tabiin nyambung ke Tabiin nyambung ke sahabat dan nyambung kepada Nabi.

Oleh karena itu kita wajib berpegang teguh kepada para ulama, di Indonesia banyak sekali ulama Ahlussunnah Wal Jamaah yang sanad keilmuannya menyambung ke para salaf ke sahabat dan ke Nabi Muhammad saw.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun