Mohon tunggu...
Juwilsi T. Rawung
Juwilsi T. Rawung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah Mahasiswa yang sedang mengejar masa depan Mari kita saling berbagi inspirasi dalam karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan yang Tak Mencintai Tanah

17 Januari 2025   04:45 Diperbarui: 17 Januari 2025   04:45 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia turun dari langit, membawa resah,

Membelai daun tanpa sepatah kisah,

Tetesnya jernih, dingin, dan megah,

Namun jauh hatinya dari tanah.

Di pucuk-pucuk pohon ia bercerita,

Tentang rindu yang tak pernah bersua,

Angin membawanya ke ujung dunia,

Tanah menanti, terdiam, dan hampa.

Tetapi hujan enggan tuk singgah,

Menghindar pelukan yang penuh pasrah,

Ia berlari, mengejar bayang megah,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun