Dalam teduh malam yang tak berbatas,
Ayah berdiri, teguh di batas alas.
Matanya memendam bayang rembulan,
Cahaya lembut di garis harapan.
Langkahnya berat, kisahnya senyap,
Namun sinarnya tak pernah lenyap.
Di balik lelah, ada doa terucap,
Membingkai cinta dalam harap.
Bayang purnama menari di matanya,
Seperti janji yang tak pernah sirna.
Ia menggenggam waktu dengan hening,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!