Mohon tunggu...
Juwilsi T. Rawung
Juwilsi T. Rawung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah Mahasiswa yang sedang mengejar masa depan Mari kita saling berbagi inspirasi dalam karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Denting Sunyi di Bawah Langit Kaca

3 Januari 2025   05:51 Diperbarui: 3 Januari 2025   05:51 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Di bawah langit kaca yang pucat membisu,
Denting sunyi bergetar dalam waktu,
Bulan menggantung, redup dan beku,
Menyulam bayang di kanvas biru.

Angin melukis rindu yang samar,
Menyentuh daun, memecah gemetar,
Suara hati mengalir gemilang pilar,
Namun hilang, terserap hening nan lapar.

Bintang berpendar, malu dan fana,
Menyimpan rahasia yang tak bernama,
Cahaya berjatuhan, tanpa makna,
Seperti doa yang karam di samudra.

Aku berjalan, menatap yang fana,
Meniti denting waktu yang tak tertata,
Jejakku hilang di lengkung senja,
Terserap sunyi, larut dalam asa.

Di bawah langit kaca, segalanya sirna,
Hanya ada denting, memecah fana,
Aku berdiri, menanti tanpa makna,
Bersama sunyi, dalam harmoni yang fana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun