Setiap saat merasakan siksaan dan bully dari teman-teman Â
Terlihat Membekas, tumpukan hina selalu ditimbunÂ
Setiap hari menyeruput segelas luka
Memungut serpihan duka di tengah kerumunan tawa merekaÂ
Kantung mata yang selalu menampung air mataÂ
Makanan sehari-hari menelan Cerca mereka
Membiarkan amarah mewadah di dada
Membungkukkan iba dalam getar MeranaÂ
Aku ingin meronta!
Hatiku telah lebih dahulu tercabe-cabik oleh bulli merekaÂ
Apa goresan luka membuat engkau bahagia?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!