Mohon tunggu...
Juwaybo
Juwaybo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Wahai Separatis, TNI-POLRI adalah Aparat NKRI

16 Desember 2018   05:05 Diperbarui: 16 Desember 2018   05:09 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat pernyataan kelompok separatis di pedalaman Papua yang telah membantai pekerja Trans Papua akan di tangkap oleh aparat TNI-Polri dan mengumbar propaganda murahannya dengan bahasa klasik, korban masyarakat sipil (nyata nyata menembaki aparat ketika hendak mengevakuasi jenazah pekerja di Nduga) serta pernyataan pernyataan tokoh yang mengangap dirinya sebagai juru bicara gerombolan, bahwa TNI --Polri melakukan pengeboman adalah sungguh memalukan.

Para pekerja pembangunan jembatan itu diduga dibunuh lantaran mengambil foto pada saat perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/ OPM) oleh KKB tak jauh dari lokasi kejadian. para pelaku adalah kelompok pemberontak atau separatis.

Bagaimana mungkin aparat NKRI yang selalu menjaga, menganyomi masyarakatnya ketika melakukan pemberantasan separatis di minta untuk tidak menggunakan senjata, tidak menggunakan granat. Justru sebaliknya aparat TNI-Polri meminta kepada kelompok separatis dengan cara persuasive untuk kembali ke pangkuan NKRI, tetapi apa boleh buat, jika cara persuasive tak bisa, terpaksa ketegasan aparat sangat di harapkan masyarakat.

Upaya pemerintah melalui seluruh komponen bangsa untuk membuka pikiran kelompok separatis di pedalaman Papua sudah melalui berbagai cara persuasive. TNI memiliki tugas pokok untuk menjaga kedaulatan, keutuhan dan keselamatan bangsa Indonesia. Mereka bukan kelompok kriminal tapi pemberontak mereka bertujuan memisahkan  Papua dari Indonesia.

Kelompok pemberontak ini nyata nyata menghambat pembangunan di Papua. Masyarakat Papua sangat mengharapkan pembangunan, tekanan dan ancaman dilakukan oleh kelompok separatis kepada masyarakat untuk memperoleh dukungan dan simpatisan yang nantinya dijadikan kedok, tameng bahwa tindakannya adalah perjuangan rakyat.

Teriakan oknum tokoh masyarakat yang mengatasnamakan rakyat untuk menarik aparat TNI-Polri dari Papua di gencarkan melalui media media propaganda. Padahal nyata nyata masyarakat merasa aman dan nyaman dengan adanya Pos TNI. Terbukti banyaknya masyarakat yang meminta pelayanan kesehatan gratis kepada aparat di pedalaman dan kenyamanan masyarakat karena dapat memanen hasil kebun tanpa gangguan gerombolan yang selalu merampas hasil kebun masyarakat.

Isue HAM selalu dikumandangkan, melalui foto foto kecelakaan dan foto kejadian diluar negeri yang member kesan seolah masyarakat Papua tertindas, sungguh ironis ditengah kemajuan jaman dan upaya pemerintah menyejahterakan rakyat Papua, ada kelompok yang memanfaatkan keterbelakangan sebagai jalan meraup keuntungan.

TNI -- Polri aparat NKRI yang akan menjaga setiap jengkal di wilayah Indonesia, tidak ada tempat untuk separatis di Negeri ini, Mari kita bangun dan Jaga Papua. Papua Indonesia....Papua NKRI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun