Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Lanny Jaya, Yele Wenda, menyatakan menolak tegas keberadaan Purom Okiman Wenda beserta kelompoknya dan sangat menyesalkan tindak kejahatan yang sering dilakukan sehingga membuat hidup masyarakat tidak aman di Lanny Jaya.
"Sepak terjang Purom telah melanggar hak asasi manusia (HAM). Purom telah membunuh masyarakat sipil. Kami menjadi korban dari ulah Purom Wenda dan kelompoknya.
Kami menolak sikap orang-orang di luar Lany Jaya yang tidak tahu apa-apa tentang kondisi di Lanny Jaya, tapi telah menyebarkan berita-berita tipu-tipu (bohong) sehingga memprovokasi keadaan," tegas Yele Wenda, dalam pertemuan lintas tokoh masyarakat Lany Jaya, di Tiom, Ibu Kota Lanny Jaya, Selasa (13/11) lalu.
Tokoh Masyarakat Kabupaten Lany Jaya dengan tegas meminta kepada pemerintah untuk segera melakukan penindakan hukum kepada Purom Okiman Wenda yang menurut masyarakat di daerah itu, telah melakukan aksi-aksi yang sangat meresahkan masyarakat dan berdampak pada terhambatnya pembangunan di daerah Kabupaten Lany Jaya.
Pernyataan senada diungkapkan Ketua Gereja Baptis  Wilayah Tiom, Pdt. Yusuf Kogoya, bahwa semua masyarakat di Kabupaten Lanny Jaya sangat berkeinginan untuk kotanya aman. "Agar kami bisa menikmati pembangunan yang ada, karena kami ini adalah masyarakat asli Lanny Jaya yang lahir, besar bahkan akan mati juga di Kabupaten Lanny Jaya ini," tegasnya.
Pada kesempatan itu,Ketua Jemaat Gereja Baptis Wilayah Tiom, Pdt Yusuf Kogoya juga mengatakan, masyarakat daerah itu sangat ingin hidup aman dan tentram, serta menikmati pembangunan tanpa ada gangguan dari KKSB.
"Saya serta rekan rekan seluruh masyarakat di Lanny Jaya meminta agar pihak aparat TNI dan Polri segera melakukan tindakan penegakkan hukum terhadap Purom Wenda dan anak buahnya karena mereka itu iblis yang suka membunuh dan telah melanggar perintah agama Kristen terutama pada 10 hukum Tuhan," tegasnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI