Marbot, sosok yang sering kali terlupakan dalam pemandangan sehari-hari di masjid-masjid kita, sebenarnya memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan memelihara kebersihan serta keamanan tempat ibadah. Meskipun kadang hanya dilihat sebagai orang yang membersihkan dan menjaga kebersihan masjid, peran marbot sebenarnya jauh lebih dalam dan berarti dalam konteks kehidupan berjamaah.Pekerjaan seorang marbot tidak hanya terbatas pada membersihkan lantai atau mengatur alas sejadah. Mereka juga bertanggung jawab untuk membuka dan menutup masjid setiap hari, memastikan supaya tidak ada gangguan atau kebisingan yang mengganggu ketenangan para jamaah, serta memelihara fasilitas agar tetap layak dan nyaman digunakan. Dengan begitu, marbot secara tak langsung turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk beribadah.
Namun, kehidupan seorang marbot tidak selalu mudah. Banyak dari mereka bekerja dengan kompensasi yang minim, sering kali jauh di bawah standar upah minimum, sementara tuntutan pekerjaan yang mereka hadapi cukup berat. Dalam kebanyakan kasus, mereka juga harus berhadapan dengan tantangan logistik dalam memenuhi kebutuhan harian keluarga mereka.
Kita sebagai masyarakat seharusnya menghargai dan memberikan pengakuan yang layak terhadap peran marbot dalam kehidupan beribadah kita. Dukungan dari masyarakat dapat berupa penghormatan, pemberian kompensasi yang lebih layak, atau bahkan penyediaan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menjaga dan merawat masjid.
Dalam rangka menciptakan lingkungan keagamaan yang lebih harmonis dan inklusif, penting bagi kita untuk memperhatikan dan mendukung peran marbot dengan sepenuh hati. Mereka tidak hanya merupakan penjaga dan pengurus, tetapi juga merupakan bagian integral dari komunitas masjid yang melayani dan mendukung kebutuhan jamaah.
