Mohon tunggu...
Coretan Bagas
Coretan Bagas Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar Adalah Kebutuhan Yang Sangat Penting...

Berkarya dan terus berkarya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peran Krusial Desa Wisata dalam Pertumbuhan Ekonomi Daerah

20 Juli 2024   06:30 Diperbarui: 20 Juli 2024   06:54 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Tom Fisk/pexels.com

Desa wisata telah menjadi salah satu strategi penting dalam mengembangkan pariwisata berbasis komunitas di Indonesia. Melalui desa wisata, potensi lokal dapat dioptimalkan, memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah. Selain menarik wisatawan dengan keindahan alam dan budaya, desa wisata juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mendorong pelestarian lingkungan serta budaya.

Konsep desa wisata bukan hanya tentang pengembangan pariwisata semata, tetapi juga tentang bagaimana memberdayakan masyarakat lokal. Dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan dan operasional desa wisata, mereka menjadi pelaku utama yang merasakan langsung manfaat ekonominya. Inilah yang membuat desa wisata menjadi solusi berkelanjutan untuk pembangunan ekonomi daerah.

Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang peran krusial desa wisata dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Dari sejarah hingga strategi pengembangannya, kita akan melihat bagaimana desa wisata mampu menjadi motor penggerak perekonomian lokal.

Sejarah dan Konsep Desa Wisata

Desa wisata mulai berkembang di Indonesia pada awal tahun 2000-an sebagai respon terhadap kebutuhan akan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis komunitas. Konsep ini bertujuan untuk mengintegrasikan pariwisata dengan kehidupan masyarakat desa, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan.

Awalnya, desa wisata diinisiasi oleh beberapa komunitas lokal yang melihat potensi desa mereka sebagai destinasi wisata. Mereka mulai mengembangkan fasilitas sederhana seperti homestay, warung makan, dan atraksi wisata berbasis budaya dan alam. Pemerintah kemudian melihat potensi ini dan mulai memberikan dukungan berupa pelatihan, dana, dan promosi.

Konsep desa wisata semakin berkembang dengan adanya kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Desa-desa yang awalnya hanya dikenal di kalangan lokal, kini mulai dikenal di tingkat nasional bahkan internasional. Desa wisata tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga menjadi model pembangunan ekonomi berbasis komunitas yang sukses.

Dampak Ekonomi Desa Wisata

Desa wisata memiliki dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah sekitarnya, dalam bentuk:

  • Pertama, desa wisata dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat lokal. Mulai dari pengelola homestay, pemandu wisata, penjual kerajinan, hingga tenaga kerja di sektor transportasi dan kuliner. Dengan adanya desa wisata, banyak masyarakat desa yang sebelumnya menganggur kini memiliki pekerjaan tetap.
  • Kedua, desa wisata mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Wisatawan yang datang ke desa wisata tentunya akan membelanjakan uang mereka untuk berbagai kebutuhan seperti akomodasi, makanan, dan oleh-oleh. Pendapatan dari wisatawan ini menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat desa. Banyak desa wisata yang melaporkan peningkatan signifikan dalam pendapatan mereka setelah menjadi destinasi wisata.
  • Ketiga, desa wisata juga mendorong pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM). Banyak masyarakat desa yang mulai membuka usaha baru seperti toko oleh-oleh, warung makan, dan penyedia jasa transportasi. UKM ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat tetapi juga memperkuat perekonomian lokal secara keseluruhan.

Foto oleh Tom Fisk/pexels.com
Foto oleh Tom Fisk/pexels.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun