Di sebuah sudut kota, di antara debu-debu jalanan yang sibuk, muncul seseorang yang cukup menarik perhatian. Seorang pria muda dibawa oleh teman-temannya ke hadapan Yesus. Masalahnya? Dia bisu. Tapi ini bukan sekadar bisu biasa; menurut cerita, pria ini kerasukan setan.
Bayangkan saja: Teman-temannya mungkin berbisik-bisik, "Bro, ini kesempatan kita! Yesus tuh katanya bisa ngapa-ngapain, sampai nyembuhin orang yang kerasukan juga." Jadi, dengan semangat 45, mereka menyeret si bisu ini ke hadapan Sang Guru.
Yesus, seperti biasa, tenang. Nggak ada drama, nggak ada "woosh" atau "kaboom" seperti di film superhero. Dia hanya melihat pria itu dengan tatapan penuh kasih, mengulurkan tangan, dan... poof! Setan yang bikin masalah itu langsung angkat kaki, mungkin sambil ngomel, "Ya ampun, ketemu Dia lagi!"
Dan yang luar biasa, pria itu langsung bisa ngomong! Nggak ada latihan vokal dulu, nggak ada "karaoke warm-up". Begitu saja, suaranya keluar, mungkin bahkan teriak, "Puji Tuhan! Saya sembuh!" Orang-orang di sekitar langsung heboh. "Wow! Ini beneran Yesus! Nggak ada yang kayak Dia!" Mereka semua terpana, mungkin sambil selfie di kepala mereka untuk kenang-kenangan.
Tapi, tunggu dulu. Di pojokan, ada grup orang yang mukanya cemberut. Mereka para ahli Taurat dan Farisi, yang sepertinya selalu punya waktu untuk mengomentari setiap langkah Yesus. Salah satu dari mereka berbisik, "Ini pasti trik! Dia kerja sama sama Beelzebul, pangeran setan itu!" Ya, mereka benar-benar berpikir bahwa Yesus, Sang Anak Allah, butuh kolaborasi dengan setan untuk bikin mukjizat. Logikanya... nggak banget.
Namun, Yesus tidak membalas mereka dengan argumen panjang. Dia terus berjalan, menyembuhkan, mengajar, dan menunjukkan kasih Allah dengan tindakan nyata. Karena, seperti yang kita tahu, kebaikan sejati tidak perlu dibuktikan dengan debat kusir.
Pesan dari cerita ini? Kadang-kadang kita juga seperti si bisu itu---tidak bisa berbicara karena terbelenggu oleh rasa takut, rasa malu, atau bahkan dosa. Tapi Yesus siap melepaskan kita dari semua itu. Yang perlu kita lakukan hanyalah datang kepada-Nya, meskipun mungkin dengan bantuan teman-teman yang mengingatkan kita untuk percaya.
Dan bagi mereka yang suka mengkritik tanpa dasar? Nah, biarkan kasih Yesus yang berbicara lebih keras daripada kritik mereka. Ingatlah, mukjizat itu nyata, dan kasih Tuhan tidak pernah gagal. Jadi, kalau ada sesuatu yang membuat Anda merasa "bisu" dalam hidup, datanglah kepada-Nya. Siapa tahu, cerita Anda bisa jadi viral berikutnya---di surga tentunya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI