Hari itu suasana ramai banget. Yesus baru saja turun dari bukit, dan orang-orang langsung pada ngikutin Dia kayak penggemar K-Pop ngejar idolanya. Mereka semua heboh, mau dengar Dia ngomong lagi. Tapi tiba-tiba, dari kejauhan, muncul seorang pria yang kelihatan... ya, beda banget.
Wajahnya ada bercak-bercak, kulitnya kelihatan rusak, dan orang-orang di sekitarnya langsung pasang muka jijik. "Itu kusta! Hati-hati, menjijikkan, jangan dekat-dekat!" bisik-bisik mulai terdengar. Tapi pria itu nggak peduli. Dia malah langsung mendekat ke arah Yesus dengan langkah percaya diri ala model catwalk.
Sampai di depan Yesus, si pria langsung sujud. "Tuhan, kalau Engkau mau, Engkau pasti bisa membuat aku bersih," katanya dengan nada memelas tapi penuh keyakinan. Orang-orang di sekitarnya langsung mundur sambil nutup hidung.
Yesus nggak panik. Sama sekali nggak. Dia malah senyum santai, kayak habis dapet es teh manis di siang bolong. Dia lihat si pria itu dengan tatapan yang bikin semua orang bingung: kok Dia nggak jijik sih?
"Kalau aku mau? Wah, tentu saja aku mau!" jawab Yesus sambil nyender ke satu sisi. Terus, ini yang bikin orang-orang makin kaget: Yesus malah MENGULURKAN tangan dan MENYENTUH si pria yang kusta!
"Jadi bersihlah!" kata Yesus, singkat, padat, jelas.
Plop! Dalam sekejap, kulit si pria yang tadinya rusak langsung mulus kayak baru keluar dari salon perawatan kulit. Orang-orang yang tadi mundur langsung melongo. "Wah, ajaib bener! Luar biasa! Lihat tuh!"
Si pria yang sembuh langsung loncat-loncat kayak anak kecil dapet hadiah ulang tahun. "Tuhan! Tuhan, aku bersih! Kulitku mulus lagi! Terima kasih banyak!" katanya sambil hampir peluk Yesus. Tapi Yesus buru-buru angkat tangan. "Oke, oke, tahan dulu pelukannya. Ada hal yang lebih penting."
Yesus menatap pria itu serius. "Dengar ya, jangan bilang ke siapa-siapa soal ini. Cukup datang ke imam, tunjukkan dirimu, dan berikan persembahan seperti yang diperintahkan Musa. Itu penting untuk kesaksian bagi mereka."
Pria itu manggut-manggut, tapi... ya, namanya juga manusia. Begitu dia keluar dari situ, mulutnya kayak nggak bisa diem. Dia cerita ke semua orang di jalan, di pasar, di mana-mana. "Hei, lihat aku! Yesus yang bikin aku sembuh! Yesus hebat banget!"