Tidak ada keluarga yang benar-benar bebas dari masalah. Entah itu soal ekonomi, komunikasi, atau urusan anak-anak, setiap keluarga pasti punya tantangan. Tapi justru lewat tantangan-tantangan inilah, keluarga bisa tumbuh menjadi lebih matang, dewasa, dan akhirnya lebih bahagia.
Anak-anak adalah anugerah tak ternilai dalam keluarga. Kehadiran mereka membawa kebahagiaan sekaligus tanggung jawab besar. Maka, wajar kalau orang tua sering merasa cemas kalau anak-anak tidak ada di sekitar mereka. "Lagi main sama siapa ya?" atau "Aduh, dia pergi ke mana?" adalah kekhawatiran yang lumrah. Kalau orang tua sampai tidak peduli lagi, itu berarti kasih dan tanggung jawab sebagai orang tua sudah mulai memudar.
Kisah dari Keluarga Kudus Maria dan Yusuf mengajarkan hal yang sama. Ketika Yesus, anak mereka yang baru berusia 12 tahun, tidak ada di tengah-tengah mereka, Maria dan Yusuf merasa sangat cemas. Setelah tiga hari mencari, mereka akhirnya menemukan Yesus di Bait Allah, sedang berdiskusi dengan para pemuka agama. Lega? Tentu saja! Namun, Yesus juga mengingatkan mereka dengan kalimat yang penuh makna, "Bukankah Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?"
Menariknya, Yesus tidak tinggal di Bait Allah, tetapi kembali bersama Maria dan Yusuf. Ia bertumbuh dalam kasih keluarga hingga menjadi sosok yang dikasihi Allah dan manusia. Pesan yang tersirat? Keluarga adalah tempat utama di mana kasih, kedewasaan, dan kebahagiaan dimulai.
Hari ini, merayakan pesta Keluarga Kudus, kita diingatkan betapa pentingnya menghadirkan Yesus dalam setiap keluarga. Kehadiran-Nya membawa kedamaian, sukacita, dan berkat. Bahkan, menghadirkan-Nya bisa mempererat hubungan antaranggota keluarga dan memberikan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Sebagai orang tua dan pasangan suami-istri, kita diajak untuk terus menjaga kehadiran Kristus di tengah keluarga kita. Jika suatu saat kita merasa kehilangan-Nya dalam kehidupan sehari-hari, jangan ragu untuk "mencari-Nya" kembali dalam doa, kasih, dan kebersamaan.
Seperti Maria dan Yusuf, marilah kita berkomitmen untuk mendidik, merawat, dan membesarkan anak-anak kita dengan penuh kasih dan iman. Dengan begitu, keluarga kita tidak hanya menjadi tempat kasih dan kedamaian, tetapi juga menjadi rumah yang semakin diberkati Allah. Amin!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H