Status rumah dan  tanah yang ditempatinya bukan hak warisannya semakin kecil peluang bagi ibu Neli yang penghasilannya habis hanya untuk makan untuk mendapatkan bantuan.
Banyak orang yang simpati dengan kondisi yang dialami oleh Neli, panggilan akrab ibu Kornelia Nuria.
Dua orang anaknya Eman (11) dan Evan (7) sering dititip di tetangga sekitarnya, jika Neli pergi kerja ke daerah lain untuk menafkahi mereka.Â
"Nana eme ngo bana aku jera roeng so toko one mbaru data, rantang renco mbaru, eme cee aku itupong toko ce mbaru".
(Mas, jika saya pergi kerja di tempat lain, mereka saya suruh tidur di rumah orang lain, kecuali saya ada di sini baru kami tidur di rumah ini).
Dampak pandemi Covid-19 ini semakin memperparah ekonominya yang hanya mengandalkan penghasilan sebagai buruh tani dua puluh lima ribuh rupiah sampai dengan tiga puluh ribu. Itupun jika ada yang membutuhkan tenaga hariannya.
Atas inisiatif beberapa tokoh masyarakat digagaslah sebuah program bedah (renovasi) rumah.
Sumber pendanaanya digalang dari berbagai pihak yang merasa tergerak hatinya untuk ikut meringankan penderitaan Kornelia Nuria bersama Eman dan Evan kedua anaknya.Â
Tulisan kecil ini sekedar ajakan moral bagi kita semua untuk memulai sesuatu yang bernilai menyongsong New Normal yang telah ditetapkan pemerintah.Â
Apapun bentuk kepedulian para donatur, kami sangat menghargainya dan dengan penuh rasa syukur diucapkan terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H