Mohon tunggu...
Jusuf AN
Jusuf AN Mohon Tunggu... profesional -

Kelahiran Wonosobo. Senang menulis (fiksi dan non-fiksi). Pemilik www.tintaguru.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ternyata Binatang Lebih Mulia Ketimbang Manusia

31 Oktober 2011   16:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:14 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebuah cerita, yang mungkin benar-benar pernah terjadi. Saya mendengarnya dari seorang Kiai yang kemudian saya kembangkan sendiri agar lebih menarik.

Alkisah, ada seorang juragan kaya yang tinggal di sebuah desa dengan ratusan sapi, ratusan anak buah, dan tiga orang putra. Salah satu putranya yang tak bernama gila sepulang dari kota. Anak yang gila tersebut dikurung di sebuah kamar yang rapat terkunci agar tidak pergi ke mana-mana. Tetapi pada suatu pagi ketika pembantu ingin memberinya makan, putra tersebut tidak ada di kamar itu. Pembantu itu bergegas melapor kepada juragan yang tengah mengawasi sapi-sapinya. Sang juragan justru tertawa dan kemudian mengumpulkan anak buahnya.

“Aku hendak mengumumumkan sesuatu kepada kalian. Bahwa hari ini anakku yang gila telah kabur dari rumah. Bagi siapa saja yang berhasil menemukannya, dengan senang hati saya mempersilahkan untuk merawatnya.

Semua orang yang hadir di situ saling pandang. Kecewa. Mereka bubar.

Keesokan harinya, sang juragan kembali mengumpulkan anak buahnya di lapangan.

“Kalian tahu, kenapa saya memanggil kalian?”

Mereka semua menggeleng.

“Seekor sapiku baru saja lepas dari kandang. Kuhalalkan dagingnya bagi kalian yang bisa menangkapnya.”

Tanpa ba-bi-bu, semua orang di situ segera bergerak untuk lebih dulu mendapatkan sapi yang lepas itu.

Wonosobo, 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun