Mohon tunggu...
Kai Sawartra
Kai Sawartra Mohon Tunggu... -

justwrite

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa?

20 Oktober 2010   10:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:16 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mahasiswa, bukan sekadar penyebutan tingkatan setelah siswa SMA atau sebatas istilah bagi mereka yang menimba ilmu di sekolah tinggi atau universitas. Mahasiswa berarti lebih dari itu. Mahasiswa muncul karena tak pantas lagi menyandang predikat “siswa”. Mahasiswa adalah penyebutan siswa yang di-”Tuhan”kan, karena kata “maha” hanya milik Tuhan. Karena itu tak semua orang mampu menjadi mahasiswa. Kaum mahasiswa ini dipandang kaum yang eksklusif, karena tak sembarang orang diberi “wahyu” untuk menjadi mahasiswa, serta yang berintelektual, karena mahasiswa adalah jenjang paling tinggi di tingkat pendidikan.

Namun apa kelakuan mereka bisa disebut “maha” jika hanya tawuran, demo, dan anarki. Tak aneh jika polisi pun takut terhadap mahasiswa. Bukan takut adanya penggulingan kekuasaan seperti 1998, namun takut mereka akan bertindak brutal. Memalukan. Kemana hasil pendidikan yang mereka peroleh sejak SD hingga universitas, tak muncul ketika mereka berdemo. Merusak apa saja, bakar ini itu, beradu fisik dengan polisi. Tak ada satu pun ilmu yang mengajarkan hal tersebut. Tak ada yang tahu kemana ilmu yang mereka peroleh selama bertahun-tahun itu. Di saat mahasiswa harusnya mengedepankan intelektual, justru aksi tak berintelektual yang muncul, menyisakan ‘telek’ nya saja. Buruknya lagi, mereka bangga atas hal ini, hingga muncul pepatah “bukan mahasiswa kalau belum demo.” Tentu bukan demo santun yang dimaksud di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun