Mohon tunggu...
Luthfi Meliana
Luthfi Meliana Mohon Tunggu... -

life is too short to be wasted in the same place...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Main-main di Padang Savana, Beristirahat di Coban Pelangi

6 Desember 2011   00:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:47 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lebih dari setahun, aku berada di kota ini, Malang. Selalu menjadi kota yang menakjubkan, karena mempunyai bentang alam yang sangat indah yang membuatku selalu bersyukur berada dikota ini. Akses untuk menuju tempat-tempat wisata alam ini juga terbilang mudah, yaah.. tanpa hambatan yang begitu berarti lah. Beberapa minggu yang lalu, aku dan beberapa orang teman, pengen ngebolang. refreshing dari aktivitas yang menjemukan. tapi kantong lagi cekak, disepakati lah untuk jalan-jalan hemat tapi  dengan target "harus memuaskan". Akhirnya bermodalkan matic, dslr, dan bensin full, kami nekad jalan dengan tujuan pertama ke padang Savana yang berada di sekitar 'komplek' gunung bromo dan yang kedua Coban Pelangi. Kami lewat Kecamatan Tumpang, sepanjang jalan mata ini dimanjakan oleh hijaunya kebun-kebun para petani, dan udara yang semakin dingin. Rasanya seger banget deh. Jalannya bukan jalan tanah, tapi jalan yang udah disemen. Sayangnya udah retak-retak karena ini juga merupakan akses menuju ke gunung Semeru yang biasa dilewati mobil-mobil jeep. Menuju ke padang savana mudah koq, karena ada penunjuk arah yang mudah dibaca dan intinya ikuti jalan yang mau ke arah bromo aja...

Udah ngelewati jalan yg grenjul-grenjul, udah teriak sana sini (gara-gara medannya yang gak bersahabat) eeeh, koq ngelihat ke langit mulai gelap (resiko jalan-jalan di musim hujan) Wah, ke padang savana kalo gak langitnya biru kan kurang gereget. Tapi berhubung sudah setengah perjalanan dan diyakinkan seorang teman 'di padang savana langitnya selalu biru' , kami nekad aja.. Jalan semen berganti jalan tanah, rumput bercampur sedikit pasir hasil erupsi gunung bromo. jeng jeng! Padang savana sudah terhampar didepan mata. Semua pada teriak-teriak kegirangan. Sepanjang mata memandang hanya ada bukit dan rumput-rumput yang menghijau karena musim hujan,akhirnya kami beristirahat di bawah pohon yang (konon) katanya biasa buat syuting. perjalanan kurang lebih duajam, terbayar dengan keindahan yg memuaskan. cantik banget dah! disini hampir dua jam cuma buat foto-foto.. disana, disini, jeprat jepret khilaf.. puas foto-foto disini, meluncurlah kami ke coban pelangi... letaknya disimpang tiga kalo kita mau ke Bromo, masuknya cuma duaribu, sama parkir motor juga dua ribu. jadi cuma modal empat ribu sudah bisa menikmati sejuk dan alaminya air terjun yang konon kalo lagi panas, ada pelanginya.. menuju ke air terjun, kita ngelewati jalan setapak, yang udah diatur rapi.. ada beberapa warung-warung kecil dan mushola. ada juga anak-anak yang lagi kemping. air untuk wudhu dan di bak kamar mandinya dari sumber mata air pegunungan. seger banged! setelah jalan kaki kurang lebih selama 15 menit yang menurun, sampailah di air terjun, coban pelangi. dibawah jembatan, ada batu-batu dan air yang mengalir deras.. nah, akhirnya sampailah di air terjun. masih alami banget tempatnya. air terjunnya tinggi banged dan karena debit airnya besar. yang cowok-cowok pada heboh maen dibawah air terjun. yang cewek-cewek cukup foto-foto disekitarnya. udah puas bermain-main air disini, pasukan memutuskan untuk pulang. dari lokasi air terjun ke parkiran sungguh "menantang"  jalanan menanjak tanpa ampun, disarankan untuk pake sepatu atau sandal anti selip deh! sial banget saya salah alas kaki, jalan jadi pelan banget, tapi akhirnya sampai juga. perjalanan hemat dan menyenangkan hari itu, sukses! kembali ke rutinitas dengan semangat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun