Mohon tunggu...
Umar Werfete
Umar Werfete Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

A fan of Wonderful World who loves travel and photography

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tampil Percaya Diri Tak Perlu Mahal, Cukup Kispray !

20 Desember 2014   19:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:52 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat kuliah beberapa tahun yang lalu, saya tinggal bersama seorang sahabat saya di sebuah kamar kecil asrama mahasiswa. Saat itu saya peratma kali melihat sahabat saya itu menggunakan Kispray ketika menyetrika baju kemeja kesayanganya. Sesuatu yang mewah saat itu, hidup bertahun-tahun di asrama, menahan rasa lapar dengan buku dan tugas kuliah yang bertumpuk. Saat itu saya sendiri tidak begitu peduli dengan penampilan yang rapi, sebab makan pun susah untuk apa bergaya, pikiran itu yang munculdi kepalaku. Berbeda dengan sahabatku itu, ia sukapenampilan yang rapi, dengan setelah kemeja dan sepatu yang mengkilap. Katanya itu modal penting baginya! Ya, saya maklumi, dia bercita-cita menjadi pengacara hebat. Mungkin saja penampilan itu penting bagi seorang pengacara. Mungkin dengan berpenampilan yang rapi dan necis bisa membantu membangun relasi, membangun kepercayaan kepada kliendan tentunya membangun kredibiliatasnya.Saya sendiri, saat ituyang hanya berkeinginan menjadi pemandu wisata, sehingga bagi saya penampilan yang necis itu tidak terlalu penting.

Selain itu, menyetrika baju menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi saya, sebab saya pun tidak pandai menyetrika. Hasil menyetrika saya sama sekali tidak rapi, meskipun sudah saya habiskan hampir 15 menit hanya untuk satu buah kemeja.Saya akhirnya jarang menyetrika baju, jika hanya untuk keperluan ke kampus. Meskipun demikan, pada suasana tertentu saya harus berusaha merapikan baju saya dengan setrika, misalnya seperti mengahadiri undangan teman atau menghadiri acara lainnya. Saya akhirnya mencoba menggunakan Kispray milik sahabat saya. Ah, lumayan !

Saya mulai berusaha menyettika lebih rapih lagi, dan sesekali membandingkan hasil setrikaan saya dengan punya sahabat saya yang sangat elok dipandang. Tak lama kemudian, isi botol itu pun lenyap karena digunakan berdua bahkan sering digunakan juga oleh teman sebelah kamar.Saat itu, uang sepuluh ribu rupiah begitu berharga dan cukup sulit diperoleh.Kami tak punya uang untuk membeli lagi isi ulangnya.Akhirnya botol Kisprey itu hanya diisi dengan air dari bak mandi di asrama kami. Ah, nasib ..! Tapi Sahabat saya itu tidak kehabisan ide untuk tetap tampil necis.Suatu pagi saya melihatnya menggengambeberapa kelopak bunga melati yang kebetulan lagi mekar di sudut halaman asrama. Ia memasukannya ke dalam botol Kispray yang telah di isi dengan air dari bak mandi, lalu di kocok beberap menit, dan digunakan untuk menyetrika bajunya. Wah, keren juga idenya, meskipun tidak anti kuman saya pun mengikuti jejaknya, dan hasilnya pun sedikit menyenangkan hati.Seperti itulah kami bergaya hingga menyelesaikan kuliah kami dengan botol Spray tanpa Ki yangdiisi dengan air bak mandi di asrama kami, dengan harapan masih menempel sisa-sisa harumnya Kispray dalam dinding botol semprot itu.

Sahabat saya itu lebih awal meninggalkan asrama karena telah menyelesaikan kuliahnya, Ia pulang ke kampung halamannya, mencari pekerjaan yang diincarnya. Dua bulan kemudian saya menyusul, minggat dari asrama. Selain beberapa buku yang saya wariskan ke junior saya yang akan menempati kamar tersebut, saya juga mewariskan botol Kispray itu kepada junior saya. Sempat saya ditanya, untuk apa? isi botolnya mana? Ha ha ha saya hanya tertawa dan mengatakan isi saja air bak mandi, dan bunga melati di sudut halam sana, jika belum punya uang untuk beli isi ulang, semogamasih ada wanginya.

Hal penampilan memang tak bisa dianggap remeh.Ketika saya mulai bekerja di sebuah instansi pemerintah, ternyata penampilan cukup penting. Apalagisaya mendapat pekerjaan sebagai pengajar yang setiap harinya bertemu dengan rekan kerja dan berbicara di depan kelas dengan puluhan hingga ratusan orang. Pekerjaan yang membutuhkan rasa percaya diri yang tinggi, materi maupu non materi yang salah satu aspeknya adalah penampilan. Penampilan yang rapi dan necis ternyata nampak lebih berwibawa, lebih percaya diri dan nampak professional dalam pekerjaan dan itu sangat penting dalam membangun kesan positif. Namun persoalan saya adalah tidak begitu pandai menyetrika, sehingga saya selalu menitipkan pakaian saya ke laundry, tempat jasa mencuci.Saya hanya menjemputnya setiap tiga hari, dan siap dikenakan. Akan tetapi makin lama, saya semakin tidak puas dengan layanan laundry, kurang memuaskan, kelihatan tidak bersih. Saya tidak punya pilihan lain lagi saat itu selain jasa laundry.

Ada keinginan berhenti menggunakan jasa laundry lalu mencuci sendiri, dan menyetrika sendiri. Tapi rasanya sulit.Saat itu tidak pernah terlintas di kepala saya Kisprey, yang cukup membantu dalam urusan rapi dan necis. Saya pun tidak hampir lupa kenangan saya dan sahabat saya bersama botol Kispray yang diisi dengan air dari bak mandi.Saat itu, di benak saya yang ada hanyalah parfum body spray. Saya mulai mecoba satu demi satu parfum, bergantian dari merek yang berbeda-beda. Hingga saya menemukan satu merek parfum yang benar-benar saya suka. Saya terus menggunakannya, hingga lebih dari empat tahun setia bersama parfum merek itu, meskipun harganya lumayan tinggi untuk ukuran saya. Hingga kini parfum itu harganya mencapai lebih dari 1 (satu) juta rupiah dan belum tentu anti kuman. Sunggah tidak menyenangkan lagi bagi saya. Saya kemudian beralih ke parfum lain yang harganya lebih cocok dengan kantong saya, namun itu tak lama bertahan, bahkan belum habis digunakan, saya beralih lagi ke parfum merek yang lain.

Setahun kemudian, atas permintaan istriuntuk berhentilaundry di tempat jasa cuci pakaian, dengan alasan tidak bersih hasilnya, saya kemudian mengikutinya. Istri saya pingin menyuci sendiri di rumah.Sore itu kami ke sebuab mall dan di sana istri saya kemudian membeli sebotol Kisprey dan beberapa kemasan isi ulangnya. Esok paginya ketika saya hendak berangkat mengajar, kemeja saya begitu harum dan rapi.Sugguh, sebuah surprise !Karena sudah cukup lama saya tidak menggunakan Kispray, saya masih sedikit kurang percaya diri, terkadang saya masih berlu menggunakan body spray lagi.

Namun, setelah beberapa minggu, saya semakin menyukai harumnya Kispray, sahabat dan rekan kerja yang selalu bertemu kadang mengatakan “ harum sekali kamu”.Hmmm.., dan kini saya semakin suka, saya mejandi lebih percaya diri berpenampilanhanya dengan harum Kispray,meski dengan aroma yang berbeda-beda. Thanks my dear!, Terima kasih istriku tersayangtelah menjadikan penampilanku lebih keren, rapi, harum dengan ongkos yang murah meriah.Terima kasih juga telah membawaku kembali pada nostalgia masa kuliah ku dulu bersama sahabatku,Begitu ucapku kepada istriku. Nampaknya, saya tidak butuh lagi membeli parfum, body spray atau sejenisnya, apalagi parfum dengan harga yang cukup tinggi.Dan itu benar! kini saya tidak peduli lagi dengan parfum body spray saya yang masih ada. Saya cukup puas, nyamandengan Kispray.Selamat tinggal parfum mahal !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun