Mohon tunggu...
Just Nulis
Just Nulis Mohon Tunggu... -

Sangat menyukai dunia tulis sebagai media ekspresi tanpa harus anarkis... Karena cinta dan kasih merupakan jalan terbaik dalam segala kesulitan...termasuk keruwetan bangsa Indonesia. Maju terus INDONESIA!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jebakan Pornografi di Facebook

18 Maret 2012   11:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:52 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini terutama sejak mengubah tampilan facebook ke mode Timeline banyak teman yang menggerutu. Entah senang entah tidak, yang jelas di wall facebook mereka tiba-tiba bermunculan iklan-iklan seronok yang dulunya tidak ada di wall Facebook versi lama. Iklan tersebut berupa tawaran perkenalan dari cewek-cewek dengan tampilan foto yang aduhai (yang ditampilkan di bawah ini belum seberapa). [caption id="attachment_176854" align="aligncenter" width="657" caption="Ini iklan, bukan Friend Request "][/caption] Lebih hebat lagi, entah bagaimana Facebook berkolaborasi dengan pihak pengiklan, tawaran 'perkenalan' tersebut cukup lokal alias di kota Anda atau kota terdekat Anda. "Temukan gadis single di kota ....(nama kota Anda)". Iklan-iklan tersebut terlihat menjebak karena dimodifikasi sedemikian sehingga terlihat seolah "bagian" dari feature Facebook, sehingga menggoda untuk di-klik. Apa yang terjadi bila Anda mengklik, Just Nulis tidak akan membahasnya. Ajaibnya pula, secara otomatis, di bawah iklan ada tulisan samar-samar berwarna abu-abu: Ads not by facebook (Iklan ini bukan dari facebook). Enak saja dia cuci tangan! Bagi pengguna Facebook yang sudah dewasa, iklan menggoda ini mungkin tidak terlalu menjadi masalah. Tetapi coba bayangkan anak-anak Anda yang kini juga sudah online di Facebook dengan memalsukan umur mereka saat mendaftar. Facebook otomatis menganggap mereka sudah cukup umur untuk menerima iklan-iklan tersebut sehingga anak-anak pun bisa mengakses gambar-gambar tadi. Beberapa rekan yang walaupun sudah dewasa sangat terganggu dengan keberadaan iklan-iklan bergambar cewek-cewek menggoda tersebut. Mereka sangat risih di wall mereka yang biasanya berisi gambar atau foto keluarga, rekan kantor atau para sahabatnya, kini 'terkontaminasi' dengan gambar yang aneh-aneh dan vulgar. "Tidak enak juga mas, pas saya buka facebook, rekan-rekan melihat gambar itu di wall saya, terus mereka pikir saya sedang mengakses tawaran iklan tersebut. Sumpah, saya sangat benci facebook karena iklan tersebut," kata Adrian, mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Adelaide. Ia sangat ingin mengembalikan tampilan Facebook-nya ke versi yang terdahulu supaya lebih nyaman dipergunakan. [caption id="attachment_177082" align="aligncenter" width="339" caption="Risihnya melihat iklan ini di wall Facebook"]

1332073827291477467
1332073827291477467
[/caption] Bagi banyak orang, keberadaan iklan tersebut, selain menyimpan potensi berbahaya bagi berbagai keluarga dan kalangan, termasuk anak-anak, kehadiran iklan seronok tersebut sangat mengganggu privasi pengguna facebook. Selama ini apa yang ditampilkan di wall adalah sesuatu yang sangat pribadi yang diposting oleh pengguna facebook dan 'friends'nya. Kini pihak lain -rekan kerja Facebook- 'berhak' memasang iklan di wall pengguna facebook, bukan lagi di sisi kanan seperti biasa! Ini sangat melanggar privasi, dan terlebih menyimpan bahaya bagi pengguna facebook.
1331961544885469729
1331961544885469729
Bukan hanya melalui gambar. Iklan-iklan dengan modus serupa muncul dalam bentuk yang lebih sopan, menyerupai feature Facebook, misalnya chat. Di account salah seorang rekan wanita muncul kotak kecil menyerupai chat dari seseorang bernama Crush (pasti samaran) dengan isi yang membuat penasaran untuk diklik. Ini bisa saja mengarah ke berbagai modus kejahatan. Mulai dari pornografi sampai penipuan (scam). Karena itu sebaiknya berhati-hati dan biasakan 'mata' Anda untuk membedakan mana feature Facebook mana yang bukan (jika Anda masih memutuskan untuk menggunakan jejaring sosial tersebut). Rasanya tidak berlebihan jika Pak Menkominfo segera memperingatkan Facebook akan hal tersebut supaya tidak membahayakan keluarga maupun generasi muda Indonesia. Bila rekan-rekan pengguna Facebook juga merasa terganggu dengan keberadaan iklan tersebut, sebaiknya segera membatasi penggunaan Facebook dan meningkatkan pengawasan anak-anak Anda dalam mengakses Facebook. Tidak ada salahnya saling mengingatkan akan fenomena yang kurang baik ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun