Salam Kompasioner,
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada rekan2 kompasioner yg lebih senior,sebagai orang baru di kompasiana,sudi kiranya saya mencoba menulis apa yg ada dipikiran untuk saya tuangkan di tulisan ini.
Nanti malam kita bakal disuguhkan pertarungan klasik antara Timnas Indonesia U22 Vs Timnas U22 Malaysia diajang SCTV cup.Meskipun tanpa "el capitano" Andik Vermansyah yg sedang trainning ke Amerika di salah satu klub MLS yg katanya DC United,sebagai pendukung timnas yg sah dan diakui FIFA saya berharap semoga laga ini dapat dijadikan momentum untuk membalikan keadaan atas apa yg selama ini menjadi bahan cacian dan makian dr para IST lover dan para pemuja KPSI yg selalu selalu memutar kembali kaset rusak dgn jargon2.. 'salam 10-0", "salam 6-0".
Pdhl kalau dinalar secara logis dan akal sehat,yg mereka caci adalah anak2 bangsa mereka sendiri yg berlaga membawa nama bangsa tetapi karena tak seiramanya hati nurani dan perkataan mereka yg dibutakan oleh kecintaan pada pemainnya di klub yg tak bisa berlaga di Timnas yg sah maka keluarlah umpatan2 seperti itu.Para pembenci Timnas dibawah Prof Djohar Arifin katanya pemain2 tarkam sementara para penghujat tak tahu indikator apa yg dipakai sehingga mencap pemain tarkam.
Sempat terbersit asa kemaren waktu menyaksikan Timnas U22 dibawah pelatih Aji Santoso waktu berlaga di Pekanbaru dipertandingan terakhir melawan Singapura di ajang Kualifikasi Piala Asia U22 dimana begitu spartan nya permainan yg disuguhkan yg berakhir dgn kemenangan Andik Vermansyah cs dgn skor 2-0.
Sebelumnya Timnas U22 sempat dikalahkan U22-nya Malaysia wkt pertandingan persahabatan sebagai pengganti batalnya laga Java Cup.Waktu itu pertandingan dilangsungkan waktu bulan puasa dan kurangnya persiapan.Tapi sekarang kondisi sudah berbeda dimana begitu seriusnya Aji Santoso mempersiapkan laga ini nanti malam tentu dgn harapan memetik hasil yg maksimal.
Apapun hasil pertandingan nanti malam,kalah atau menang dalam sebuah pertandingan hal yang biasa.Yang utama adalah pengalaman yang didapat dan mengevaluasi kembali hal2 apasaja yg menjadi kelemahan tim ini untuk dijadikan pembelajaran dipertandingan2 yg akan datang.Tak ada prestasi yg instan dgn menaturalisasi pemain asing dgn harapan jadi juara di ajang internasional atau mengirimkan pemain trainning camp keluar negeri tapi hasilnya tidak ada dan justru hanya menguntungkan satu kelompok.Kekompakan tim,pengalaman bertanding dan mental yang bagus lah yg bakal jadi pemenang.
Bravo Timnas,Selamat Berjuang Garuda Muda...!!!
Jayalah Indonesiaku..!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H