Hujan lagi
Setumpuk kisah pilu itu datang kembali
Ditambah dengan luka yang baru lagi
Ah, derita tak ubahnya sebuah siklus yang terus berulang kembali
Namun kali ini aku tak tahan lagi
Ibu, akhirnya monster itu telah kembali
Akankah kali ini ibu lari lagi?
Bawalah aku bersamamu dan mari kita tak pernah kembali
Mengapa kita harus mau disekap luka batin yang sama lagi dan lagi?
Apakah kita hanya mampu membangkang sekali, untuk ditendang berkali-kali, kemudian emosional dan lari lagi, tapi ujung-ujungnya tetap kembali?
Mari kita lari lagi Ibu, tapi kali ini jangan pernah kembali!
Masih maukah ibu mendengarkan aku lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H