Mohon tunggu...
Justkrisma
Justkrisma Mohon Tunggu... Freelancer - neoui insaeng-eul jal salla

Seorang pengemban kehidupan dalam dunia ini. Dan menjadikan menulis sebuah insparasi kehidupan bagi anak cucu kita kelak ;)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jadual Rilis Ubuntu 18.04 Bionic Beaver dan "Features"

23 Februari 2018   14:38 Diperbarui: 23 Februari 2018   14:41 2212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Ubuntu Bionic Beaver (https://fossbytes.com/ubuntu-18-04-bionic-beaver-release-date-features/)

Kemudian instalasi Tema yang baru :

sudo apt install ubuntu-communitheme-session

GNOME 3.28

Mungkin sebagian besar pengguna Ubuntu yang sudah mencoba Ubuntu 17.10 mengetahu bahwa semenjak versi tersebut Ubuntu sudah tidak mengunakan Unity sebagai "Default Desktop" melainkan menggunakan GNOME. Tapi bagi penguna LTS versi ini merupakan hal yang baru, dan yang nantinya pada versi 18.04 akan terpasang GNOME 3.28

 Kernel 4.15

Pada awalnya Ubuntu 18.04 rencananya akan menggunakan Kernel 4.14 LTS namun keputusan akhir pada Team Kernel menggunakan Kernel 4.15 pada Rilis Ubuntu 18.04 Bionic Beaver .Sebagai gambaran kepada para pembaca, bahwa Team Kernel bertugas untuk menentukan Kernal berapa yang akan digunakan pada rilis berikutnya.

Default Aplikasi yang baru digunakan

Tahun lalu Ubuntu melakukan survey untuk menanyakan kepada responden, aplikasi "default" apa saja yang diinginkan. Dan berikut hasil surveynya :

CategoryTop Voted Default Application  Browser Mozilla Firefox Video Player VLC IDE Visual Studio Code  Video Editor Kdenlive  Screen Recorder Open Broadcaster Software (OBS)   Email Client Thunderbird  Text Editor gedit Office Suite LibreOffice  Music Player VLC  Photo Viewer Shotwell  Terminal GNOME Terminal  PDF Reader Evince  Photo Editor Gimp  IRC/IM Pidgin Calendar GNOME Calendar 

 

Xorg menjadi Default Display kembali pada Edisi Servernya

Pada Ubuntu 17.10 default display menggunakan Wayland, namun hal ini memunculkan beberapa kendala aplikasi tidak dapat berjalan. Sehingga memutuskan beberpa orang mengembalikan default-nya ke Xorg. Dari hal ini sepertinya Ubuntu belajar, yang akhirnya "Default Display" dikembalikan ke Xorg, namun pilihan Wayland tetap ada namun ini hanya sekedar opsi dan user mau pindah menggunakan Waylan bisa tinggal "switch" aja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun