Mohon tunggu...
Healthy

Diapedesis Leukosit untuk Penyembuhan Luka

24 November 2017   19:46 Diperbarui: 24 November 2017   20:46 8967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernah berfikir tentang bagaimana tubuh kita melindungi kita saat terluka ? Leukosit ( sel darah putih ) berperan penting dalam penyembuhan luka yang terjadi pada tubuh. Artikel kali ini akan membahas tentang diapedesis, dengan titik fokus untuk menjawab apakah hanya leukosit agranular saja yang dapat melakukan diapedesis atau leukosit granular juga dapat melakukan diapedesis. Sebelumnya, akan dijelaskan terlebih dahulu tentang leukosit dan diapedesis.

Leukosit atau bisa disebut juga sel darah putih, merupakan sel darah yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan penyakit. Meskipun bernama darah putih, sel leukosit tidak memiliki warna dan jumlahnya di dalam darah adalah sekitar 6000 -- 10.000 / mm3 darah. Leukosit hanya dapat bertahan selama 1 hari di dalam darah dan akan terbentuk kembali di sumsum tulang merah dan sumsum tulang kuning. Leukosit akan lebih aktif dan dapat berthan lebih lama di dalam jaringan dibandingkan dengan di dalam aliran darah.

Leukosit memiliki sifat sebagai berikut :

  1. Fagositosis : memakan sel -- sel yang telah rusak dan antigen seperti mikroorganisme dan bakteri.
  2. Gerak Amuboid : bergerak seperti amoeba
  3. Diapedesis : mampu menembus pori - pori dinding pembuluh darah
  4. Kemotaksis : menanggapi rangsang zat kimia

Untuk pengelompokannya, leukosit dibagi menjadi 2 yaitu leukosit granulosit (memiliki granula) dan leukosit agranulosit (tidak bergranula).Leukosit granulosit ditandai dengan adanya butiran yang berbeda dalam pewarnaan sitoplasmanya bila dilihat di bawah mikroskop cahaya. Sedangkan leukosit agranulosit tidak memiliki butiran di dalam sitoplasma mereka. Leukosit granulosit terdiri dari neutrofil (60% dari leukosit), eosinofil (1 -- 3% dari leukosit), basofil(1% dari leukosit). Sedangkan untuk leukosit agranulosit terdiri dari Limfosit B dan T (30% dari Berikut penjelasan tentang jenis -- jenis sel darah putih :             

Leukosit Granulosit

  • Neutrofil, memiliki jumlah 60% dari jumlah leukosit. Memiliki fungsi utama sebagai fagositosis kuat untuk melawan antigen.
  • Eosinofil, berjumlah 1-3% dari jumlah leukosit. Memiliki fungsi utama sebagai fagositosis lemah dan penghilang histamin. 
  • Basofil, berjumlah 1% dari jumlah leukosit. Memiliki fungsi untuk menghasilkan zat histamin (digunakan untuk melebarkan pembuluh darah) dan heparin (berfungsi mencegah penggumpalan darah).

 Leukosit Agranulosit

  •  Limfosit B dan T, berjumlah 30% dari jumlah leukosit. Limfosit B berfungsi untuk menghasilkan antibodi, sedangkan limfosit T untuk                                 mematikan antigen.
  • Monosit, berjumlah 3 -- 8% dari jumlah leukosit. Monosit berfungsi sebagai fagositosis kuat untuk melawan antigen.

Selanjutnya tentang diapedesis. Diapedesis adalah kemampuan sel darah putih untuk menembus dinding pembuluh darah untuk menuju ke jaringan di mana sel darah putih dapat bertahan hidup lebih lama di dalam jaringan. Namun sel darah putih tidak selalu melakukan diapedesis. Diapedesis hanya terjadi jika ada pemicu. Pemicunya adalah ketika kita terjatuh atau tergores pisau sehingga menyebabkan luka terbuka. Saat kita terluka, sel darah putih akan melakukan diapedesis supaya sel darah putih dapat menuju daerah tubuh yang terluka dengan cepat. Karena jika terlalu lama, bagian yang luka akan mudah sekali terinfeksi oleh bakteri, virus, dan mikroorganisme lain. Di sini leukosit bertugas untuk melindungi tubuh dari hal -- hal tersebut.

Contoh dari aktivitas leukosit untuk melindungi tubuh kita adalah ketika teradi alergi terhadap suatu antigen, misalnya terhadap makanan seperti udang atau alergi terhadap susu sapi, maka akan  ada bintil -- bintil kecil di permukaan kulit. Hal itu merupakan kumpulan cairan darah putih untuk melindungi tubuh. Lalu jenis leukosit apa yang mampu melakukan diapedesis, granulosit atau agranulosit? Berikut akan dijelaskan opini dari penulis.

Menurut ahli biologi Phillipson dan Kubes pada tahun 2011, saat terjadi luka (luka terbuka), sel darah putih akan langsung mengirimkan neutrofil sebagai pertolongan pertama. Neutrofil akan menembus dinding pembuluh darah agar bisa sampai ke jaringan yang rusak. Menurut penulis hal ini terjadi karena sel neutrofil merupakan sel terbanyak (60%) di dalam leukosit, sehingga dapat digunakan oleh leukosit secara terus menerus, juga neutrofil merupakan fagositosis yang kuat untuk menghentikan antigen yang mencoba masuk. Saat terluka leukosit juga akan langsung mengirimkan sel monosit untuk memfagosit antigen, hal ini juga dikarenakan monosit merupakan fagositosis kuat. Sel monosit juga akan melakukan diapedesis akan dapat sampai di jaringan yang terluka. Monosit yang telah berpindah menuju jaringan disebut makrofag. Makrofag akan melepaskan hormon sitokin yang akan menyebabkan keluarnya zat kimia cell adhesion molecule di dinding pembuluh darah sehingga mengaktifkan zat selectin. Selectin akan memperlambat keluarnya neutrofil, sehingga akan menggelinding di di sepanjang dinding endotelium.

Pada bagian tubuh yang terluka, bagian tubuh tersebut akan mengeluarkan zat bradykinin. Bradykinin merupakan mediator inflamasi yang akan menyebabkan pembesaran pembuluh darah (vasodilatasi) di area yang terluka. Hal ini akan memberikan kesempatan leukosit untuk lewat. Vasodilatasi juga dapat terjadi karena adanya zat histamin yang dihasilkan oleh basofil. Maka dari itu, selama masih ada luka di jaringan tertentu, basofil akan terus menerus dikeluarkan oleh tubuh agar menghasilkan histamin dan membuka jalan bagi sel -- sel darah putih lain untuk masuk. Selain itu basofil juga menghasilkan zat heparin yang berfungsi mencegah penggumpalan darah, sehingga darah yang membeku hanya terdapat pada bagian yang luka.

Dengan terbukanya jalan menuju jaringan yang terluka, neutrofil akan lebih mudah untuk melakukan diapedesis sehingga semakin cepat mencapai tujuannya. Setelah dikeluarkan monosit, neutrofil, dan basofil, sel darah putih yang keluar selanjutnya adalah Limfosit T (memory). Sel limfosit T memiliki kemampuan berproliferasi dengan cepat untuk melawan infeksi yang mungkin terulang kembali. Sel ini juga dapat berevolusi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap patogen yang sama. Sel limfosit T akan disimpan di dalam kelenjar getah bening seumur hidup. Setelah limfosit T memory melakukan tugasnya, leukosit akan mengirimkan sel limfosit B. Limfosit B merupakan sistem imun adaptif yang berfungsi untuk menghasilkan antibodi melawan antigen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun