Gunung Sahara, yang merupakan salah satu tempat yang bisa dikatakan sangat kering di bumi ini, saat ini menjadi perhatian ilmiah serta publik karena 'kejadian' penghijauan di beberapa wilayahnya. Penghijauan ini merupakah perubahan lingkungan yang mencolok, membatu masyarakat dan juga membuat masalah untuk ekosistem di sekitarnya.
Fakta dan Latar Belakang
Gurun ini mencakup area lebih dari 9 juta kilometer persegi, atau lebih besar dari kedua gurun terbesar lainnya di dunia, yaitu Antartika dan Arktik . Hampir keseluruhan areanya kering dengan tingkat kelembaban kurang dari 25 mm tiap tahunnya. Sebagai informasi tambahan, data satelit, laporan lapangan, serta penelitian terbaru, menunjukkan bahwa ada peningkatan vegetasi di sebagian bagian Sahara, khususnya di bagian selatan, atau di dataran rendah yang berbatasan dengan wilayah Sahel.
Faktor penyebab
1. Perubahan Iklim Global
Naiknya suhu global memungkinkan atmosfer menyerap lebih banyak uap air yang dapat meningkatkan jumlah hujan di beberapa wilayah termasuk wilayah Sahara.
2. Variasi Iklim Alami
Sahara memiliki kemiringan atau periode-periode dalam pengubahan lingkungan atau tahap-tahap dalam pengubahan lingkungan tersebut. Kurang lebih 6000 s/d 8000 tahun yang silam, daerah ini adalah padang rumput yang sangat subur yang disebut dengan Sahara Green. Dalam hal ini, pola iklim alami seperti perubahan musim Afrika utara berpengaruh pada siklus penghijauan.
3. Aktivitas manusia
Hal ini terbukti oleh beberapa program reboisasi seperti Great Green Wall di Afrika yang meningkatkan penghijauan, meskipun pengaruhnya terbatas pada beberapa daerah saja.
Dampak Positif Penghijauan Sahara
1. Potensi Agrikultur
Penumbuhan tanaman di daerah sahara dapat membuka peluang untuk pertanian dan meningkatkan ketahanan pangan di daerah sekitar.
2. Pengurangan Karbon
Tanaman yang tumbuh dapat menangkap karbon dioksida yang ada dan memberikan pengaruh terhadap perubahan iklim dunia.