Heu heu heu...
Sambil nyruput kopi item agak kental, diselingi cemilan tempe kemul, diiringi hisapan nikmat sahabat sejati musuh para pejuang kesehatan jantung...
Seru juga sharing, diskusi, debat serius & debat kusir seminggu terakhir ini. Ada debat adu argumentasi berdasarkan issu, ada juga debat kusir berdasarkan kubu di kanal bola ini.. Meski kagak seramai kanal politik tapi tetap aja kanal bola gak pernah sepi...
Kepada seluruh kompasianer, atas kata-kata ato kalimat penulis baik dalam artikel maupun komen-komen yang menyerempet, menyinggung, menyerang apalagi menyakiti rekan-rekan, dari lubuk hati yang puaaaaaling dalem penulis mohon kiranya rekan-rekan berkenan membuka pintu maaf yang selebar-lebarnya dan seluas-luasnya...
Menjadi pelajaran sangat berharga mahal kisruh dan konflik yang terjadi setahun terakhir ini, tetapi pastinya selalu saja ada makna dari setiap kejadian sekecil apapun. Serangkaian peristiwa yang tidak mengenakkan bagi sebagian sangat besar para pelaku dan pecinta bal-balan nasional, tentu akan menjadi bahan evaluasi dan refleksi terutama bagi para pengurus PSSI yang paling bertanggung jawab atas maju mundurnya organisasi, industri/kompetisi dan miniatur kepentingan nasiolan dalam lingkup bal-balan ini.
Pilihan pendekatan penyelesaian konflik menjadi hal penting dalam sebuah organisasi besar dan (cukup) tua milik masyarakat seperti PSSI. Seperti namanya, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, maka ruh "persatuan" harus menjadi alasan mendasar dan utama untuk memutuskan langkah penyelesaiannya. Maka jelas, pilihan penyelesaian dengan budaya khas Indonesia akan lebih baik daripada pendekatan kekuasaan semata. Spirit 'persatuan' dalam organisasi PSSI yang berpilar 3 kata kunci 'one heart - equal - work as a team' patut menjadi standar cara hidup organisasi; diiringi dengan cara bertindak yang mau 'angkat pantat - mendalami - tenggak habis'....
Menjadi sangat penting bagi para pengurus PSSI, mulai saat ini untuk mengubah cara hidup dan cara bertindak dalam menggelindingkan organisasi besar milik rakyat ini. Saling mengenal dengan baik sampai ke hati dengan semangat kesetaraan serta berkarya bersama sebagai satu kesatuan kiranya menjadi penghidup ketika mereka turun ke pasar mengunjungi para pelaku bal-balan nasional. Betapapun, bertatap muka langsung, mendengarkan dan bersambung rasa dengan bahasa anak-anaknya akan membuat para pengurus semakin mengenal dan mengetahui segala problematika yang sedang dihadapi. Dengan demikian maka apa pun problemnya akan dapat dituntaskan dan dimerdekakan.
Akhir kata...
Penulis mengucapkan selamat atas kemenangan PSSI vs KPSI. Kiranya momen ini tidak menjadikan pongah dan jumawa di atas singgasananya, tetapi menjadi tambahan bekal untuk merakyat dalam mengurusi olah raga rakyat ini.
Special thanks: Bato Kapua, Edward Blank, Wdhus Mbk, Benjo, Hery, Muslim D... & MD, Aldi, Muin, Baskoro, Flea, Frans, Bismarck ...
Special message: Manly Villa... terimalah permintaan maafku karena telah membuat hatimu sakit.. semuanya karena kita berdua sangat mencintai bal-balan nasional terutama tim nasional, The Garuda!