Mohon tunggu...
Justin SURYA ATMAJA
Justin SURYA ATMAJA Mohon Tunggu... Wiraswasta - INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

PERINDU dan PENCARI dan PEMBELAJAR CINTA

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kunci Pintu Kemenangan Itu Disimpan di Lemari Besi Djohar Arifin...

17 September 2012   00:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:22 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Heu heu heu…

Upaya penyelesaian kisruh panjang bal-balan nasional beberapa hari lagi memasuki babak baru yakni digelarnya JC PSSI MEETING di Kuala Lumpur. Lima butir MOU akan menjadi agenda utama dengan harapan Indonesia segera memasuki era baru menuju organisasi PSSI yang satu dan solid, dapat digelarnya liga professional yang satu dan satu-satunya serta Tim Nasional Sepakbola Indonesia yang berkualitas dan siap menuju pentas Asia bahkan dunia…

Pemetaan situasi terkini…

Betapa diri ini sungguh ingin menyaksikan JC Meeting bakal sukses, tetapi setelah memetakan situasi terkini, rasanya keinginan itu menjadi kurang realistis, inilah beberapa indikasinya:

#1) Menyambut pertemuan yang sedemikian penting itu, tidak pernah ada sebuah “persiapan bersama” yang dilakukan kedua belah pihak. Sempat terbersit sedikit harapan ketika Djoko Driyono sowan ke kantor PSSI berdiskusi dengan Tri Gustoro, tetapi ternyata pertemuan itu di luar kontrol PSSI dan sudah dianulir oleh Plt Sekjen PSSI waktu itu.

#2) Yang terjadi malah medan pertempuran semakin meluas termasuk ke daerah-daerah bahkan melibatkan lembaga lain.

#3) Aroma mempersiapkan pertempuran lebih terasa dibanding mempersiapkan proses perdamaian.

#4) Tim Nasional terbelah…

Masih ada peluang…

Melihat pemetaan terkini tersebut, harapan terciptanya perdamaian seolah cuman ‘menunggu keajaiban’ saja. Seperti air dan minyak, kedua pihak sungguh sangat sulit untuk disatukan. Kalau begitu, mengapa harus menunggu keajaiban itu? Bukankah lebih baik kalau keajaiban itu segera diciptakan?

Untuk menciptakan keajaiban itu harus ditemukan ‘sebuah alasan sangat mendasar’ yang semestinya dipunyai oleh kedua belah pihak. PSSI yang hingga kini masih sah dan diakui lembaga-lembaga terkait diketuai oleh Djohar Arifin Husein; sementara KPSI dan klub-klub ISL bersama para shareholder lainnya juga telah memiliki PSSI yang diketuai oleh La Nyala Mataliti. Keduanya menyandang nama PSSI – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia.. Persatuan dan bukan yang lain. Jadi, alasan sangat mendasar yang dipunyai oleh kedua belah pihak adalah PERSATUAN!

The Garuda, keajaiban yang harus diciptakan…

Kalau kita bertanya: “Apa satu saja wujud nyata dari ‘persatuan’ yang bisa dilihat, dinikmati dan dicintai oleh para pecinta bal-balan nasional? Tentu jawabannya adalah TIM NASIONAL SEPAKBOLA INDONESIA, sekarang ini sangat dikenal dengan nama TIMNAS dan bolehlah kalau kita juluki THE GARUDA!

Jadi, siapa pun yang mengaku cinta The Garuda, pastinya tidak akan merasa tabu kalau soal ini segera DIBICARAKAN BERSAMA oleh kedua belah pihak. Idealnya hal ini dibicarakan bersama sebelum gelaran JC Meeting mendatang, dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, lebih pasnya Menpora Andi Malarangeng sebagai mediatornya. Bagaimanapun, Menpora adalah orang yang paling bertanggung jawab atas pembangunan olahraga nasional. Sebagai pemerintah, berdasarkan payung hukum yang ada, Menpora dapat memaksa kedua belah pihak untuk mendahulukan kepentingan nasional.

Tetapi kalau toh ternyata pertemuan itu tidak mungkin dilaksanakan sebelum JC Meeting, itu juga tidak akan menghalangi upaya untuk menciptakan keajaiban dimaksud. Soal The Garuda dapat dan harus dibicarakan di JC Meeting. Banyak kompasianer yang mengatakan bahwa kalau soal The Garuda dibicarakan di JC, maka akan melanggar MOU… Memang benar, kalau MOU tidak diperbaiki/diamandemen. Kalau tentang ‘persatuan’ dalam wujud The Garuda ini dianggap penting oleh kedua belah pihak maka MOU harus diperbaiki, itu juga tidak dilarang..Mari kita tengok pasal yang mempersilakan perbaikan MOU (lihat D.2):

D. Jangka waktu dan Perbaikan

1. Jangka waktu

MOU ini harus segera berlaku (efektif) sejak ditandatangani dan tetap berkekuatan penuh sampai PSSI meresmikan satu dan satu-satunya liga professional Indonesia dan penggunaan statute PSSI. Pelaksanaan kewajiban masing-masing pihak dibawah MOU ini harus diawasi Task Force AFC untuk Indonesia. Komite Asosiasi FIFA akan mengawasi pelaksanaan MOU ini juga.

2. Perbaikan

Perbaikan atas persetujuan ini harus dibuat dengan persetujuan semua pihak, dengan mengajukan perbaikan secara tertulis, ditandatangani dan diberi tanggal oleh pejabat yang berwenang, sebelum perubahan ini dijalankan. Sebagai tambahan, semua perbaikan harus disetujui task force AFC untuk Indonesia.

Nah! Inilah sebenarnya PINTU SEDERHANA untuk masuk babak baru perdamaian yang akan mengantar bal-balan nasional menuju era baru ….

Siapa yang menyimpan kunci pintu sederhana itu?

Sayangnya saat ini pintu sederhana itu dalam keadaan tertutup rapat dan terkunci! Loh, jadi siapa yang menyimpan kunci itu? Tak lain tak bukan, Djohar Arifin, Ketua Umum PSSI yang legal dan diakui oleh Pemerintah, AFF, AFC, FIFA dan seluruh asosiasi bal-balan Negara-negara anggota FIFA di seluruh pelosok jagad raya.. Dialah saat ini yang menyimpan kunci itu di lemari besinya, beserta beberapa berkas kertas gak tau apa isinya…mungkin juga ada kertas yang berisi komitmen-komitmen tertentu dengan pihak konsorsium…prasangka yang semoga tidak benar…

Maka, kalau Djohar Arifin benar-benar punya rasa Cinta Sejati kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia melalui salah satu wujudnya yaitu The Garuda, ia pasti akan segera menampilkan sifat kerendahhatiannya, menunjukkan kebijaksanaannya untuk membuka lemari besinya, mengambil kunci itu dan secepatnya membuka pintu sederhana..lalu kedua rombongan dapat masuk dan dengan pikiran jernih merancang masa depan organisasi dan industry bal-balan nasional seperti yang diimpikan seluruh pecintanya, diawali dengan membuat beberapa perbaikan mendasar seperti yang diamanahkan berupa 5 butir dalam MOU tersebut..Tapi ya gak tau juga, kalo ternyata di lemari besinya memang tersimpan banyak kertas komitmen dengan pihak lain yang menyebabkan ia akan terus menyimpan kunci itu di brankasnya…

Akhir kata….

Sembari berharap bahwa Djohar Arifin akan segera mulai memberi teladan kecintaannya kepada bal-balan nasional, membuka pintu sederhana itu dengan kunci yang kini disimpannya..lebih baik kita membayangkan terjadinya HAPPY ENDING - KEMENANGAN BERSAMA drama kisruh panjang bal-balan nasional ini..niscaya alam semesta akan mendukung…

Bravo Sepakbola Nasional!

Heu heu heu…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun