Mohon tunggu...
Justin SURYA ATMAJA
Justin SURYA ATMAJA Mohon Tunggu... Wiraswasta - INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

PERINDU dan PENCARI dan PEMBELAJAR CINTA

Selanjutnya

Tutup

Politik

Keterlaluan, Anies Tuduh Ahok-Djarot Hanya Fokus Ngurus Benda Mati

16 Desember 2016   01:33 Diperbarui: 16 Desember 2016   01:49 2082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
megapolitan.kompas.com

Cagub dan Cawagub nomor urut 2 Basuki-Djarot dan nomor urut 3 Anies-Sandi menghadiri debat yang digelar KompasTV. Debat yang dipandu Rosiana Silalahi ini cukup menarik karena para kandidat diberi ruang untuk saling berargumentasi, meski alokasi waktu bicara hanya 2-3 menit pada masing-masing sesi. Sayang sekali pasangan fenomenal nomor urut 1 Agus-Sylvi gak hadir karena memilih berada bersama rakyat untuk mendengarkan dan menyerap aspirasi.. gitu alasannya yang disampaikan kepada media sebelumnya...

Dari beberapa topik yang digali Rosi, terlihat Basuki-Djarot memaparkan apa yang sudah dikerjakan dan yang akan dilakukan bukan hanya gambaran umumnya saja, tetapi menuju detil bagaimana program itu dilaksanakan. Sedangkan pasangan kompetitornya masih terlihat berfantasi dengan program-program besarnya yang sebenarnya sudah dilakukan oleh petahana dan sama sekali tidak memberikan contoh detil bagaimana nantinya program itu akan dijalankan...

Sebagai contoh, Anies mengkritisi bahwa transparansi birokrasi sekarang ini masih payah. Masyarakat tidak bisa mengakses informasi termasuk masih pada bingung dan gak tahu kepada siapa kalau mau mengadu jika ada permasalahan di lapangan. Mantan Mendikbud yang diberhentikan oleh Presiden Jokowi ini juga menyoroti pola kerja one man show yang dilakukan Basuki alias Ahok. Lha kritikan semacam ini tentu saja seperti makanan empuk bagi Basuki-Djarot. Secara bergantian mereka mematahkan tuduhan Anies itu dengan memaparkan sistem birokrasi yang sudah dibangun baik yaitu e-governance entah itu e-budgeting, apliikasi Qlue, konsep Lurah sebagai semacam Area Manager, e-transaction dan lain-lain. Termasuk juga upaya bagaimana menjadikan para pejabat eselon dan PNS lainnya mau mengubah pola pikir supaya menjadi PNS yang baik, berprestasi melayani rakyat dan mendapatkan pendapatan yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Sementara itu selain mengkritik, Anies tidak menyampaikan dengan jelas dan detil sistem transparansi birokrasi seperti apa yang nanti mau dibangun seandainya terpilih...

Soal pendidikan yang oleh Anies-Sandi akan dijadikan semacam eskalator, lagi-lagi mereka baru bisa memamerkan lamunan besar "warga miskin naik kelas" tetapi sama sekali tidak mau menampilkan contoh bagaimana caranya nanti dilakukan, kecuali satu contoh yang dipaparkan bahwa nanti SMK-SMK di Jakarta akan dikonek ke perusahaan-perusahaan yang ada di Jakarta dengan alokasi waktu belajar siswa 2 hari di kelas dan 3 hari magang di perusahaan2 mulai dari bengke sampai bakery. Anies-Sandi juga mengkritik pemerintah sekarang yang belum terpikir ke arah seperti itu jadinya lulusan SMK kalau ngelamar kerja di dunia usaha masih harus dikasih training lagi. Kritikan ini juga dimentahkan oleh Basuki-Djarot bahwa proram persis seperti yang dipamerkan pasangan nomor urut 3 ini sudah mulai dilakukan...

Soal ekonomi, Sandi yang dominan menyampaikan rencana besarnya dengan program andalan OK OC atau One Kecamatan One Center. Program ini akan menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 200 ribu orang. Sebagai seorang pengusaha sukses yang mulai membangun bisnisnya dari bawah, Sandi yakin bahwa konsep buttom-up ini akan sukses. Sementara itu Basuki-Djarot juga memaparkan konsep yang sudah, sedang dan akan dilakukan seperti kerja sama usaha pemprov dan masyarakat dengan bagi hasil 80% untuk warga dan 20% untuk pemprov. Jatah 20% pemprov ini nantinya akan disalurkan kepada koperasi-koperasi yang akan dibentuk oleh kelompok-kelompok kecil warga. Selain memenuhi dana permodalan, pemprov juga menyediakan sarana infrastruktur, transportasi dan akses pasar. Disamping itu juga sudah, sedang dan akan membangun sentra-sentra UMKM...

Ada satu kritikan atau bisa disebut tuduhan yang disampaikan Anies kepada Basuki-Djarot. Menurut Anies, petahana sampai sekarang ini bahkan juga dilakukan oleh gubernur-gubernur sebelumnya selain Ali Sadikin, hanya fokus membangun benda mati dan lupa membangun manusianya. Ia menambahkan bahwa Basuki-Djarot baru memikirkan soal pembangunan manusia belakangan ini saja. Tuduhan yang bisa disebut keterlaluan itu tentu saja dilibas oleh Basuki-Djarot. Mereka membuka mata Anies-Sandi dengan menceritakan banyak program pembangunan manusia Jakarta yang sudah dan akan terus dilakukan seperti peningkatan mutu sekolah negeri, puskesmas, rumah sakit dan birokrat. Lalu program KJP dan KJS yang sekarang semakin tertarget dan besarannya semakin ditingkatkan bukan cuman untuk pendidikan dasar dan menengah saja tapi juga sampai universitas. Disampaikan juga apa, siapa dan bagaiamana pasukan oranye, pasukan biru, pasukan hijau dan pasukan kuning yang melibatkan hampir 50 ribu orang. dan contoh2 nyata lainnya. Djarot malah balik menyindir Anies-Sandi kira-kira begini: ya seperti itulah kalau pengamat bicara.. kalau pelaku mah beda...

Yang juga rada mengejutkan, Anies sempat menyerang Ahok yang bicaranya kotor dan tanya ke Ahok bagaimana menjelaskan itu kepada anak-anak. Dengan setengah geli Ahok yang sesekali ditimpali Djarot mengatakan: kalau bahwa omongan kasarnya itu dilakukan ketika keadaan sudah kebangeten, dibilangin baik-baik gak mau malah coba-coba menyuap. Kalau sudah begitu maka ya harus dikerasin dan hasilnya sekarang ini banyak banget para PNS terutama yang muda-muda pada bersyulur atas perubahan sistem birokrasi sekarang ini. Ahok-Djarot menargetkan di masa 5 tahun berikutnya, jabatan2 eselon 3, 2 dan 1 diisi oleh orang2 muda ini. Selain itu Ahok juga mencontohkan, apa mungkin guru-guru dan yayasan rame-rame membawa anak-anak berkunjung ke balaikota dan bertatap muka dengannya kalau mereka marah atas ucapan2 keras kadang kasar Ahok kepada para birokrat brengsek itu...

Saran saja.. di kesempatan lain Anies-Sandi kudu mau masuk ke arena yang lebih detil tentang bagaimana caranya melakukan lamunan-lamunan besar dan tinggi itu... Heu heu heu..

101 dokumen pribadi
101 dokumen pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun